Movie Review : Mortal Kombat (2021)

Lagi-lagi sebuah film yang di adaptasi dari sebuah video games, harus mengalami sebuah "kutukan" yang membuat nya menjadi film yang terasa hambar. Salah satu kelemahan sebuah film yang di adaptasi dari video games adalah, film tersebut sudah memiliki sebuah tolak ukur, sehingga segmen penonton dari film tersebut akan terbagi menjadi dua, 1. penonton yang menikmati karena sudah tau tentang game nya, atau yang ke 2. penonton yang benar-benar murni ingin menonton film tersebut tanpa tau lore dari game-nya terlebih dahulu. Sebuah film yang di adaptasi dari sebuah komik lebih dulu sukses besar, karena mereka lebih men gait penonton secara general, tidak hanya orang-orang yang kenal komic tersebut (Marvel & DC Comic). Berbeda dengan film adaptasi video games yang selalu segmented.

Dalam me-review / mengulas sebuah film Saya akan mencoba untuk mengulas film-film yang di adaptasi dari video games atau ada hubungan nya dengan video games, karena website ini bercerita tentang perjalanan saya dalam bermain sebuah video games. Sebenarnya me mengulas sebuah film itu lebih mudah ketimbang mengulas sebuah games, karena kalau film durasi nya paling cuma 2 jam, anggap kita nonton 2x, jadi maximal 4jam an, kita sudah bisa mengambil kesimpulan cerita dari film tersebut, kalau ada bagian yang kurang jelas tinggal lompat ke adegan tersebut. Berbeda dengan me mengulas sebuah video games, banyak aspek yang perlu di pertimbangkan seperti gameplay, mekanisme, battle, dunia, dll. Durasi sebuah video games kadang sampai 100 jam atau lebih, dan akan sulit untuk mengulang jika kita tidak paham ceritanya dari awal. Oke lanjut ke ulasan filmnya ya.

Inti dari film ini adalah tentang sebuah turnamen bela diri dengan nama Mortal Kombat (MK), dimana turnamen tersebut di ikuti oleh petarung - petarung terbaik dari 7 dunia yang berbeda. Earthrealm, Netherrealm, Chaosrealm, Outworld dll. Turnamen MK selalu di adakan untuk mempertaruhkan dunia-dunia ini, setiap dunia yang berhasil menang turnamen sebanyak 10x berturut turut maka dunia yang menang berhak mendapatkan dunia dari petarung yang kalah. Saya awalnya terkecoh saat 10 menit di awal film ini, benar-benar menyajikan sebuah adegan perkelahian yang cukup brutal dengan koreografi yang sangat bagus antara karakter Hanzo Hasashi dan Bi Han

Tujuan Hanzo Hasashi di awal sudah jelas, dia ingin balas dendam karena keluarganya di bantai, amarah dari karakter ini terlihat sangat dalam membuat nya bertarung mati-matian. Mata Saya langsung melek melihat adegan-adegan yang di sajikan, dalam pikiran Saya berkata "Wah wah keren banget nih adegan awal aja sudah sadis seperti ini ulala, pasti kedepan nya bakal lebih seru lagi", namun ternyata Saya salah, adegan terbaik dalam film MK adalah 10 menit di awal saja. Menurut Saya keseluruhan dari film ini hanyalah sebuah pertarungan kosong, yang terasa hampa, dimana karakter-karakter yang bertarung tidak memiliki sebuah tujuan kuat yang jelas.

Sebuah Core yang tidak di eksekusi dengan baik, dimana sebagian besar adegan pertarungan di sajikan dengan fase yang cepat, dan terlalu banyak cut antar masing-masing gerakan, sehingga Saya pribadi susah mengikuti koreografi pertarungan, sebuah perkelahian yang terlihat hanya berkelahi tidak ada ceritanya, hanya gebuk - tendang saja. Saya contoh kan sebuah perkelahian yang saat di tonton seperti memiliki alur cerita, shoot-shoot kamera di buat sedemikian rupa sehingga enak untuk di ikuti alur cerita perkelahian-nya. Contoh link cuplikan dari film : Boyka: Undisputed 4, terlihat betapa indah nya sebuah pertarungan, seperti dua petarung sedang menari-nari dalam sebuah ring, adegan tendangan dan pukulan yang terlihat begitu spektakuler yang jarang kita lihat di sajikan dengan sempurna. Adegan pukulan, kesakitan, babak-belur yang tidak terlihat dalam film MK membuat seperti makan sayur tanpa garam, HAMBAR.

Games Mortal Kombat memiliki 76 playable karakter, dan film ini cukup berani untuk memilih membuat karakter yang benar-benar baru dan sama sekali tidak ada dalam game nya. Karakter Cole merupakan seorang petarung MMA yang dulu nya berprestasi dan secara kebetulan juga dia merupakan garis keturunan dari Hanzo Hasashi yang merupakan petarung legendaris di era Mortal Kombat sebelum nya. Cole memiliki sebuah tanda naga sejak lahir, yang menandakan kalau Cole merupakan tamu undangan terpilih untuk turnamen Mortal Kombat berikut nya. Sedangkan petarung lainnya seperti Jax, Kano mendapatkan tanda naga ini dari mengalahkan seseorang yang memiliki tanda naga sebelum nya, konsep ini merupakan konsep baru yang sebenar nya sangat menarik menurut Saya. Orang dengan tanda naga di tubuh nya menunjukan bahwa orang tersebut merupakan orang pilihan dengan keahlian bertarung yang paling tinggi dalam dunia tersebut.

Saat adegan Jax menyelamatkan Cole dan keluarganya yang di serang oleh Sub Zero, pada adegan tersebut terlihat sama sekali tidak masuk akal, kenapa Jax yang sama-sama memiliki tanda naga mau berkorban untuk Cole yang baru beberapa menit dia temui, tanpa alasan yang pasti? dia berani melawan Zub Zero yang mampu mengendalikan kekuatan elemen es hanya dengan senjata api. Pertarungan antara Jax dan Zub Zero pun menjadi pointless, sampai akhirnya Jax kalah dan tangan nya hancur, di sini bagi para fans MK akan tau karakter Jax ini akan di bawa ke mana setelah ke dua tangan nya hancur

Sebagai contoh lagi dimana adegan karakter Sonia mengalahkan karakter Kano dengan sangat mudah di padang pasir, di akhir film kita akan melihat untuk yang kedua kali, 2 karakter ini akan bertarung, dan saat di awal Sonia sudah berhasil mengalahkan Kano dengan mudah, maka di pertemuan terakhir mereka akan terlihat tidak menantang, toh juga di awal Sonia sudah menang, maka kenapa kali ini tidak?. Karena terlalu banyak pertarungan antar karakter, menurut Saya pertarungan tersebut jadi kurang emosional, tidak seperti pertarungan pertama 10 menit, itu satu-satunya pertarungan terbaik.

Film yang bagus adalah saat karakter utama dalam film tersebut bisa mendorong sebuah plot cerita untuk bergerak maju, sehingga cerita akan berkembang seakan - akan dampak dari sebuah pilihan atau upaya yang di lakukan oleh karakter utama. Film yang buruk adalah, saat sebuah plot cerita mendorong karakter utama untuk maju, sehingga seakan-akan karakter utama begitu tidak berguna, sehingga mau tidak mau dia di dorong oleh plot cerita. Mortal Kombat ini lah contoh film dimana sebuah plot cerita mendorong karakter utama, Cole tidak peduli saat di ceritakan oleh Raiden dia merupakan keturunan Ninja terhebat Hanzo Hasashi, Sonia yang tidak peduli dengan teman karib nya Jax yang tiba-tiba hilang, kemudian muncul secara ajaib di dalam kuil Raiden. Ketidakpedulian antar masing-masing karakter ini lah yang menimbulkan efek, kalau kita sebagai penonton juga tidak begitu peduli dengan apa yang akan terjadi terhadap karakter-karakter tersebut. 

Tokoh Liu Kang yang harusnya merupakan tokoh utama menjadi sangat hambar di film ini. Sebenarnya Liu Kang di tugaskan untuk mengumpulkan semua petarung MK yang ada di bumi, dan apa yang Liu Kang lakukan? hayo apa? Tidak ada, dia tidak melakukan apa-apa, 3 karakter dengan tanda naga lah yang bersusah payah mencari kebenaran tentang turnamen MK, dan Liu Kang diam saja bersembunyi di dalam gua nya, dia hanya muncul saat 3 karakter tersebut sudah dekat dengan kuil tempat Liu Kang sembunyi, lalu mengatakan "Akhirnya, Saya sudah menunggu kalian?" wtf.

Sistem Arcana, sebenarnya konsep ini cukup menarik, dimana seseorang yang memiliki tanda naga akan memiliki sebuah kekuatan gaib yang misterius dan akan unik antar masing-masing pemiliknya. Untuk membuka kekuatan Arcana tersebut proses yang dilakukan juga berbeda-beda, salah satunya adalah dengan cara berlatih tarung. Tokoh Liu Kang lagi - lagi di tunjuk untuk memandu 2 karakter baru untuk membuka kemampuan Arcana nya, dan apa yang di lakukan Liu Kang? ehemm dia hanya mengajak berkelahi 2 karakter tanpa tau apa yang dia perbuat, karena Liu Kang sebenarnya tidak tau bagai mana membuka kekuatan Arcana dari masing masing karakter. Hingga akhirnya Kano bisa menembakkan laser karena dia marah saat makan dan Cole aktif saat dia bertarung dengan tokoh jahat Goro. Saya paham sih kenapa Arcana Cole bentuknya baju Ziarah, karena dia mencerminkan tokoh "Pelindung". 

Saat film masuk ke Act 3, masing-masing karakter masuk ke sebuah dunia yang dinamakan Void, karakter Cole mengatakan kepada Raiden, apakah Raiden bisa memindahkan orang se suka hati dia? dan di jawab iya bisa, akhirnya musuh di pisah-pisah dan kali ini setiap karakter mendapat kesempatan 1 lawan 1 dengan masing-masing karakter antagonist. Aduh kalau gini dari awal kenapa tidak semua musuh di teleportasi ke dalam lahar panas sebuah gunung berapi? tadi dikatakan oleh Raiden, dia tidak boleh ikut campur tangan pada pertarungan-pertarungan yang ada, karena melanggar aturan dewa tertinggi, dengan menyelamatkan anak nya Hanzo Hasashi di awal film itu sudah menandakan Raiden melanggar aturan tersebut. Membantu petarung Earthrealm masuk ke dalam Void juga melanggar aturan. Lagi lagi sebuah logika singkat yang tidak masuk akal dan tidak organik.

Saat karakter Shang Tsung berkata "Kematian bukan lah sebuah akhir, melainkan hanya sebuah permulaan" di sini Saya langsung bilang What the Fu*kk, jadi apa poin nya semua perjalanan dan pertarungan yang ada dalam film ini, kalau semua karakter yang mati akhirnya hidup lagi, ya sebaiknya film ini tidak ada aja sekalian, Saya menonton film ini karena mau melihat turnamen Mortal Kombat dan ternyata Saya di tipu tidak ada turnamen Mortal Kombat dari film ini. 

Sebenarnya untuk memperbaiki film ini sangat sederhana, buat sesi latihan menjadi sesi yang membuat masing-masing karakter menjadi akrab dan buat motivasi kuat dari masing-masing karakter, misal keluarga Cole terbunuh jadi Cole harus balas dendam secara pribadi yang akhirnya membuat dia jatuh ke darkside. Atau kalau mau buat lebih halus bikin karakter Cole menjadi karakter super Jenius yang berkelahi tidak mengandalkan otot melainkan strategi bertarung, ingat MK itu pertarungan tanpa peraturan jadi akan terlihat fresh kalau kita melihat sebuah petarung yang cerdas. Seperti tokoh Gon di Hunter x Hunter.

Overall film ini lebih menceritakan tentang masalah keluarga dan rivalitas antara Scorpion dan Sub Zero di bandingkan turnamen Mortal Kombat nya. Turnamen sesungguhnya mungkin akan di mulai pada Mortal Kombat 2, yang info dari Joe Taslim, dia masih di kontrak untuk 4 film MK yang lain.

Overall Score dari Saya : 6/10

Sutradara oleh Simon McQuoid
Produser oleh James Wan
Production - New Line Cinema
Didistribusikan oleh - Warner Bros. Pictures
Tanggal Tayang - 8 April 2021

Budget pembuatan - $55 Juta
Pendapatan Box office - $100.2 Juta (by Wikipedia 13 Juni 2021)

No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.