Cerita Games : Pokémon GO

Pokémon GO menurut saya adalah salah satu contoh game yang kehilangan "MOMENTUM"-nya. Game ini di release pada 6 Juli 2016 silam, lalu meledak, di unduh 30 juta pengguna dalam dua minggu pertamanya. Pokémon GO menjadi free game dengan jumlah download terbanyak dalam sejarah App Store. Hingga ada sebuah pemikiran yang agak lebay kalau "Pokémon GO release was the closest WE came to world PEACE". 
Maksud kehilangan momentum adalah game tersebut terburu-buru di release ke pasaran, dan mendapatkan image buruk sehingga orang malas untuk kembali memainkan game tersebut, walau game tersebut sudah di perbaiki dan menjadi game yang jauh lebih bagus. Selain Pokémon GO, game console yang kehilangan momentumnya seperti Assassin’s Creed Unity, No Man Sky, Final Fantasy 14 dan 15, Fallout 76 dan tentunya yang akhir-akhir ini release lagi Cyberpunk 2077.

Game ini menggunakan konsep "Curiosity" sebagai bahan bakarnya, kita di suruh menangkap 151 Pokémon (Generasi ke 1) yang masih misterius, ada unsur penasaran dan persaingan di antara para pemainnya, di mana si A dapat Pokémon bagus dan tentunya si B tidak ingin kalah, dia lalu mencari Pokémon tersebut di lokasi yang sama. Saya banyak mendengar cerita pemain yang rela begadang hingga subuh di suatu taman di kota saya. Ada juga cerita sedih, motor/mobil yang menabrak karena hilang fokus saat bermain Pokémon GO.

Namun sayangnya karena banyak bug, glitch, masalah server dan minim konten (hanya menangkap Pokémon), akhirnya game ini mulai di tinggalkan oleh para pemainnya. Para pemainnya mulai bosan karena setelah menangkap 151 Pokémon ini tidak hal lain yang bisa di lakukan. Developer hanya sibuk menambal Bug & Glitch di banding membuat konten baru. Sebuah game yang terburu-buru di release ke pasaran, sedang sumber daya baik manusia dan teknologinya belum memadai.

Hingga 1 tahun setelahnya, 2017 Raid Battles di perkenalkan ke public. Raid battle adalah di mana kita para pemain harus secara bersama-sama, maksimal 20 orang, untuk bisa mengalahkan 1 Pokémon yang sangat kuat. Raid battle ini merubah konsep "hanya" menangkap Pokémon, menjadi sebuah "harapan", harapan menangkap Pokémon yang "KUAT" untuk bisa memenangkan raid battle tersebut. Ada unsur Player VS Environment (PVE), membuatnya sedikit lebih berwarna. Pokémon Generasi ke 2 juga release pada awal tahun ini, membuat kita harus menangkap 80 Pokémon baru lagi. Pada akhir tahun Legendary Pokémon juga di perkenalkan, Legendary Birds Articuno, Moltres dan Zapdos.

Shiny Pokémon juga di release pada 2017, saya masih ingat betapa senangnya saya mendapatkan Shiny Pokémon pertama saya. Sebuah konsep "Lucky" yang di implementasikan ke dalam game ini, sebuah IDE yang di tanamkan ke otak kita "Kalau mau mendapat Shiny Pokémon, kamu harus kerja keras dan kamu harus "BERUNTUNG". Dengan release-nya Shiny form ini seakan-akan developer memiliki amunisi baru yang akan membuat game ini bisa bertahan lebih lama, Shiny form Pokémon di release secara bertahap, biasanya 1 bulan sekali. Pada akhir tahun sebelum natal Generasi ke 3 juga di release di Pokémon GO (135 Jenis Pokémon baru).

Developer game ini sadar akan peminat game ini yang terus menurun, hingga pada 2018 Community Days pertama di umumkan. Community Days adalah sebuah mini event di mana para player akan berkumpul pada tempat tertentu, jam tertentu untuk menangkap 1 jenis Pokémon. Developer sadar kalau Pokémon GO merupakan sebuah game yang sifatnya "KOMUNITAS", sehingga mereka mencoba untuk memaksa kita berkumpul dalam satu komunitas. Dari event ini lalu banyak muncul sub grup di Facebook, Pokémon GO Balikpapan, Pokémon GO Jakarta, Pokémon GO daerah Anda, di mana kita berkumpul lalu ketemu teman baru yang memiliki minat yang sama. Game ini mencoba mempertahankan CORE identitasnya sebagai sebuah game yang dimainkan as a Community.

Pada 2018 juga di release fitur Field Research dan Special Research, fitur ini mirip sebuah misi sampingan yang akan selalu menyibukkan kita, Add Friends di mana kita bisa menambah teman di dalam game ini, juga pertama kali muncul sistem Trade Pokémon antar player. Tentunya yang paling menonjol adalah Trainer Battles, di mana kita bisa mengadu Pokémon yang kita miliki dengan Pokémon teman kita. Fitur ini tentu menambah motifasi player nya untuk bisa memiliki Pokémon lebih baik dari Player lain-nya.

Konsepnya battle pada Pokémon GO mirip "Sabung Ayam", kita menganggap dan mengumpulkan berbagai jenis Pokémon lalu di simpan di Deck kita, Pokémon  ini kita power up supaya menjadi kuat, dan tujuan utamanya tentu agar Pokémon kita bisa mengalahkan Pokémon lawan. Saat mau melawan player lain tentunya kita sangat percaya diri karena usaha keras selama 2 tahun tentunya membuat kumpulan koleksi Pokémon yang kita miliki adalah yang terkuat. Hingga akhirnya ada pepatah kalau "Di atas awan akan ada awan yang lebih tinggi", di luar sana ada banyak Pemain yang lebih Hardcore di banding Saya. Konsep Trainer Battles ini dikenal dengan Player VS Player (PVP). Pada tahu 2018 ini juga varian Lucky Pokémon dan Generasi ke 4 (107 Pokémon) di perkenalkan, Lucky Pokémon merupakan sebuah varian di mana kalau kita power up Pokémon tersebut, maka hanya memakan Stardust lebih sedikit di banding varian normal.

Pada 2019 di release GO Snapshot, di mana kita bisa nge-foto Pokémon yang kita punya berinteraksi dengan alam, seakan-akan hidup dengan teknologi Augmented reality (AR). Di sini mulai muncul akun-akun Instagram baru yang khusus mengambil tema ini, dan hasilnya cukup bagus-bagus. Buddy Adventure juga di perkenalkan pada tahun ini, di mana kita bisa menjadikan salah satu Pokémon menjadi Teman kita, dan saat menjadi Best Buddy maka Pokémon tersebut akan mendapatkan tambahan status menjadi sedikit lebih kuat di banding Pokémon sejenis yang bukan best Buddy. 

Yang menarik release pada tahun 2019 menurut saya adalah Team GO Rocket, di mana kita akan melawan musuh pion dengan nama Grunts yang membawa Shadow Pokémon, sebuah Pokémon jahat yang memiliki kekuatan lebih kuat dari Pokémon kita. Tantangannya adalah mengalahkan Shadow Pokémon tersebut lalu memurnikannya/ di selamatkan. Shadow Pokémon ini malah merupakan jenis varian Pokémon yang paling bagus, karena memiliki serangan yang paling kuat di banding varian Pokémon biasa. Team Leader Arlo, Cllif, Sierra dan Giovani, yang merupakan mini boss dan big boss yang membawa Shadow Pokémon lebih kuat lagi. Pada tahun ini Pokémon Generasi ke 5 juga di release (156 Pokémon).

Pada 2020 dunia dalam status Pandemic Covid19, hal ini merubah segala-galanya dalam game Pokémon GO, sebuah game yang mengharuskan kita untuk menjelajah daerah baru, bertemu orang baru, kini status lockdown membuat semua orang tidak bisa keluar ke mana-mana. Apakah game ini akan mati? ternyata jawabannya adalah TIDAK. Developer langsung beradaptasi dengan keadaan yang ada, malah mereka mendukung dengan hashtag #PalyAtHome, berbagai macam bonus di berikan kepada player Pokémon GO, di mana Pokémon akan muncul 2x lebih banyak saat menggunakan Incense/penarik Pokémon, durasi item bonus menjadi lebih lama 2x lipat, jangkauan Pokémon lebih luas. Saya malah tidak menyangka 2020 malah menjadi puncak "KEEMASAN" dari game Pokémon GO, di mana segudang fitur baru di implementasikan pada tahun ini.

Banyak player lama mulai kembali ke game ini karena ter-Lockdown di rumah, mereka mencari kegiatan aktivitas baru untuk mengisi waktu, dan ternyata banyak yang kembali ke game Pokémon GO. Pada tahun ini rasanya game Pokémon GO jauh berubah secara drastis baik dari mekanisme ataupun grafis. Remote Raids di release pada tahun ini membuat kita bisa melakukan Raid Battle dari seluruh penjuru dunia, membuat game ini menjadi lebih seru lagi. Team GO Rocket balloons diperkenalkan, di mana Team GO Rocket yang kini menghampiri kita buka kita yang menghampiri mereka. GO Beyond Level 40, di mana level cap meningkat ke level 50.

Yang paling banyak diantisipasi pada 2020 tentunya adanya fitur The GO Battle League, di mana game ini mulai menyasar sisi E-Sport dan kompetitif game. Dalam The GO Battle League kita akan bermain PVP melawan player lain di seluruh dunia, dari sini saya baru sadar kalau mekanisme yang terlihat sangat sederhana ini ternyata di belakangnya terdapat sistem yang sangat kompleks. Kita harus melawan Pokémon dengan jenis counter-nya, misal Pokémon tipe Api di lawan menggunakan tipe Air, move set serangan harus di perhitungkan, lama charge move harus di hitung, switch ke Pokémon lain harus di pikir matang-matang dsb. Mirip permainan suit jepang, batu, gunting, kertas yang terlihat sederhana tapi ada psikologis besar di belakangnya. Namun karena saya buka tipe gamer kompetitif jadi saya tidak memainkan The GO Battle League, yang membuat saya tersangkut di Level 49. 

Mega Evolution di perkenalkan untuk pertama kali di Pokémon Go, sebuah bentuk form Pokémon yang bisa ber-evolusi ke tingkatan tertinggi, menjadikan Mega Pokémon menjadi Pokémon terkuat. Pada 2020 juga pertama kali event terbesar tahunan yakni Pokémon GO Fest 2020 di adakan secara Global dan dilakukan di rumah saja. 

Akhirnya masuk ke tahun 2021, di mana masuk ke perayaan 5 tahun dari game Pokémon GO, hingga saya tulis artikel ini fitur baru yang cukup menarik adalah peningkatan grafis real-time sky mechanic, di mana membuat tampilan dari game terlihat lebih megah. Ada juga Collection Challenges yang membuat game ini menjadi lebih menantang. Tentunya banyak memory yang tercipta dari game ini, sebuah memory bahagia yang membuat saya tersenyum saat mengingatnya lagi. Pokemon Generasi ke 6 di release pada tahun ini (72 Pokémon). Game Pokemon go merupakan game Pokemon dengan generasi paling lengkap yang pernah ada, dari Gen 1- Gen 6 total ada 701 Pokémon. 

Ada orang yang bilang, "Ngapain buang-buang waktu bermain game!", Menurut saya selama kamu Menikmati dan ENJOY dengan apa yang kamu lakukan, apa pun itu, maka itu tidak membuang-buang waktu. Semoga game ini bisa bertahan 5-10 tahun lagi, mengingat Niantic developer dari game ini merupakan anak perusahaan dari Google. Terima Kasih Pokémon GO telah menemani Saya 5 tahun ini.


No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.