Ceritagames : Trophy Hunter Dalam Video Games
Era pertama: The Beginning
Saya memulai karir sebagai Trophy Hunter pada tahun 2011, sejak memainkan game pertama saya di PS3 (Final Fantasy XIII), awalnya penasaran dengan sistem trophy tersebut, dan terlihat cukup menantang, dimana setelah tamat masih ada beberapa challenge yang belum terbuka seperti 100,000+ damage, menemukan semua musuh dan mendapatkan semua item di dalam game tersebut.
Waktu itu saya memakan waktu kurang lebih 3 bulan untuk mendapatkan 1 Platinum trophy dengan panduan di internet yang se adanya. Sistem ini saya rasa sangat menguntungkan sekali karena game PS3 original harganya sangat mahal, ini cocok untuk mengulur waktu.
Ternyata benar saja dalam se-tahun saya hanya memainkan 13 games, dengan 11 Platinum, dari sini saya juga belajar satu hal, kalau tidak semua game bisa saya taklukkan, ada beberapa game yang mustahil bagi saya, seperti judul Ninja Gaiden Σ2 dan Star Ocean: The Last Hope International. Pada era ini trophy hunter masing sangat tidak populer di Indonesia.
Era kedua: Ambitions
PlayStation Vita release 2012 dan di tahun 2013 saya membeli PS Vita dan memulai memainkan game-game yang ada di PS Vita, harga game PS Vita jauh lebih mahal dari harga game-game 2nd PS3, dan saya terus berlanjut memainkan semua game yang ada di PS3 dan PS Vita.
Era ke dua ini menurut saya merupakan sebuah era keemasan dari ekosistem trophy hunter, dimana setiap game memiliki tantangan - tantangan yang cukup menarik, unik dan benar-benar membutuhkan sedikit upaya untuk menyelesaikannya. Di era ini berlanjut hingga tahun 2014 dan saya mendapatkan 51 Platinum dengan total 64 games.
Dari sini saya belajar satu hal, saat platinum dari 9-10 (dua digit) saya mulai memiliki sebuah ambisi untuk mendapatkan lebih banyak lagi Platinum karena proses ini sangat menyenangkan. Saat manusia melakukan suatu hal yang sama selama 66 hari berturut turut tanpa ada bolong sama sekali, terus menerus di ulang-ulang, makan hal itu akan menjadi sebuah "Habit" (kebiasaan).
Era ketiga: Clock Strikes
Oktober 2014 saya mulai memainkan game PS4 pertama saya, proses mendapatkan Platinum masih sangat menyenangkan, proses untuk mendapatkan Platinum semakin mudah karena kelompok Trophy Hunter ini mulai di anggap serius, panduan untuk mendapatkan Platinum di posting di sebuah forum di susun dengan se-demikian rapinya, di kategori-kan dengan sangat bagus, mulai dari tingkat kesulitan, durasi untuk mendapatkan Platinum, harus berapa kali tamat, adanya missable trophy, video collectable item, tips and trick, exploit & glich dll.
Semua terangkum dengan rapi membuat hal itu secara tidak langsung menjadi sebuah panduan dalam memainkan game tersebut. Hal ini memangkas waktu untuk mendapatkan Platinum, dalam 1 game saya membutuhkan sekitar 1-3 minggu, sehingga dalam setahun hanya dapat 24-34 Platinum.
Era keempat: Wasted Nights
Di era ini saya menyadari suatu hal baru, di PS Vita region JP kita bisa membeli game dengan jenis visual novel dengan bahasa Jepang, dan kita bisa mendapatkan Platinum dengan mengikuti panduan step by step tanpa paham sama sekali cerita dari game tersebut, dan proses nya cuma memakan waktu 15 menit s/d 3 jam karena semua dialog di fast forward atau di skip.
Di sini benar-benar saya merasa membuang uang hanya untuk sesuatu yang tidak saya nikmati, hanya mengejar jumlah Platinum yang tidak ada maknanya. Saya merasakan malam-malam yang terbuang pada saat itu, mengumpulkan 55 Platinum hanya dalam hitungan hari terasa hampa.
Dari sini saya belajar nikmat nya mendapatkan Platinum bukan saat trophy Platinum ter-buka, namun yang nikmat dan menyenangkan itu adalah upaya dan proses kita menikmati untuk mencapai titik tersebut. Tahun 2014-2017, di era ini juga untuk PSN region 1 mengumpulkan trophy ini akan mendapatkan poin dimana poin yang terkumpul bisa di tukar dengan game digital, wallet atau produk-produk Sony lainnya. Kita para Trophy hunter tidak di pandang sebelah mata lagi oleh Sony.
Era kelima: Change
Di era perubahan ini tepatnya 2018 saya mulai melihat sebuah anomali baru di dunia pemburuan trofi, mulai banyaknya muncul indie games yang memiliki Platinum. Di era sebelum ini semua indie games tidak memiliki Platinum, maksimal hanya pada Gold Trophy. Trophy sendiri di kategori kan menjadi :
- Bronze - tantangan paling umum, biasanya dari menyelesaikan story.
- Silver - tantangan lebih spesifik, biasanya harus mengumpulkan atau menemukan item tertentu.
- Gold - tantangan paling sulit, biasanya melibatkan waktu, skill tertentu, keuletan dan tingkat kesabaran tertentu.
- Platinum - merupakan hadiah dari semua hal di atas.
Hal ini merubah banyak hal, indie game jaman dulu menurut saya tetap menantang (no mercy) dalam membuka semua tantangan trophy-nya, namun sejak keluar game dengan judul -judul seperti Jack N' Jill DX, FullBlast, Super Destronaut DX dkk, nampaknya publisher dari game tersebut memberikan Platinum secara cuma-cuma dengan sangat mudah, tanpa ada tantangan sama sekali, misal ada 10 stages secara keseluruhan, kita hanya di suruh menyelesaikan 1 Stages aja untuk mendapatkan Platinum, dengan durasi 24 menit. Di sini mulai muncul kebiasaan dari para gamer membeli game hanya untuk Platinum, jadi publisher mengambil game indie dari PC kemudian di release kembali ke PS4 dengan tambahan Trophy set.
Di era ini juga di kenal istilah "Trophy Whore". Karena publisher tau ada pangsa pasar di sini untuk di eksploitasi.
Staking (tumpukan) Platinum pun mulai merajalela di era ini, jadi dengan membeli 1 Game Jack N' Jill kita bisa mendapatkan 6 Platinum, dengan membeli di Store NA, UK, HK (PS4 dan PS Vita).
Hal ini terjadi pada banyak game indie sehingga dalam kurun waktu 3 tahun teman saya di Samarinda bisa mengumpulkan 1026 Platinum, sungguh jumlah yang fantastis. 2018 ke atas ini akan ada lonjakan Platinum ber lipat-lipat yang tidak normal, baik si king Hakoom sendiri. Pada saat ini Platinum saya sudah 3 digit.
Era sekarang: Decision
Akhirnya para Trophy Hunter terbagi menjadi 2 kubu, yang mementingkan kualitas dan satunya mementingkan kuantitas. Bagi yang pro ber argumen 1 Platinum nilainya sama sama aja tidak peduli game apa yang kita mainkan, sedang yang kontra tentu menganggap sebaliknya, proses mendapatkan sesuatu tetap penting.
Disini saya di hadapkan kepada dua pilihan, namun karena saya lebih mementingkan experience, dan sudah merasakan kedua belah sisinya (era visual novel), maka saya memilih untuk menghargai sebuah proses dan se-bisa mungkin menikmati semua kenangan dalam mengoleksi trophy ini dengan mencoba tetap seimbang.
Era Penutup: Last Dance
Kapan terakhir kali kita merasakan deg-deg an dalam menyelesaikan tantangan dari sebuah game? kapan terakhir kita menyelam jauh lebih dalam ke sebuah game? Kapan terakhir kali kita merasa sangat puas saat sebuah game berhasil kita selesaikan? semua itu adalah pertanyaan yang hanya bisa kita jawab sendiri dan setiap orang tentunya memiliki jawaban yang berbeda-beda. Namun dengan mengkoleksi Platinum saya bisa merasakan hal-hal tersebut jauh lebih sering. Main game tidak hanya sekedar tamat namun dengan mendapatkan Platinum saya bisa melepaskan game tersebut dengan tenang.
Sebelum mengenal sistem trophy saya hanya main game tamat selesai, namun kadang muncul pertanyaan, apakah sudah merasakan pengalaman 100% ya? ada yang terlewat tidak ya dalam perjalanan stage X? dengan adanya trophy list sebenarnya itu merupakan sebuah panduan secara general jika kita ingin merasakan experience yang lebih dalam lagi dari sebuah game.
Contohnya memainkan Uncharted 4, dalam level Easy akan beda pengalamannya saat di mainkan di level Brutal, saat ada trophy yang mengharuskan menamatkan game ini di level Brutal tandanya developer ingin kita sebagai pemain memainkan game mereka ke titik yang lebih tinggi dan jujur beda sekali pengalaman-nya, di mana style cara kita bermain akan berubah drastis.
Mengumpulkan semua harta karun dan setiap harta tersebut memiliki back story sendiri-sendiri, hal ini membuat uang yang kita pakai untuk membeli game itu menjadi worth it paling tidak dari sisi durasi. Uncharted 4 memiliki main story 15 Jam, jika mengejar Platinum durasinya menjadi 29 jam, hampir 2x lipatnya, dan ini membuat orang yang memainkan selama 29 jam akan bisa bercerita lebih baik dari pada yang 15 jam.
Setiap trophy yang terbuka juga memiliki art-work yang kadang cukup bagus, dan di pikirkan detail oleh developer. Struktur trophy dan cara membukanya setiap game juga beda-beda, karena sudah lama ada di bidang ini saya bisa tau mana Trophy set yang di garap dengan serius mana yang hanya di masukan secara asal-asalan saja, trophy set yang bagus akan menuntun kita sebagai player untuk bisa menikmati game yang kita mainkan lebih dalam dari pada yang tidak mengumpulkan trophy.
Contoh game yang memiliki Trophy set bagus : Middle-earth: Shadow of War, The Last of Us Part II, Marvel's Spider-Man, The Witcher 3, Star Wars Jedi: Fallen Order, Ni no Kuni 1 dan 2, Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age dll
Contoh Trophy set bagus dalam game Middle-earth: Shadow of War
- Ride every type of beast and rare beast. - ada 3 beast yang langka kalau tidak di cari pasti akan terlewat. (menambah experiance)
- Make a Captain kill his bloodbrother. - unik karena menyuruh orc yang punya hubungan saudara saling membunuh. (upaya lebih mencari orc bersaudara)
- Kill a drake while riding a graug. - terlihat mustahil membunuh naga terbang pakai monster di darat. (tantangan khusus)
Saya pribadi tidak pernah merasa superior atau jago dalam memainkan game, malah saya tidak bisa memainkan game model Call of Duty, olah raga, balapan dan banyak game yang menggunakan ketangkasan lainnya.
Ada teman saya yang awalnya menganggap kalau Trophy Hunter itu jago, padahal sama sekali tidak, kita hanya menduplikasi hal yang dilakukan oleh orang lain dengan membaca berbagai macam panduan dan menonton banyak video tips dan trik. Sudah jarang Trophy hunter yang original tanpa melihat guide.
Saya mengumpulkan Platinum murni hanya ingin memberikan apresiasi tertinggi pada developer yang sudah susah payah membuat sebuah karya seni untuk bisa kita semua mainkan. Dan tentunya ingin merasakan pengalaman bermain yang se maksimal mungkin karena saya sangat menyukai dunia tersebut.
Mengumpulkan trophy juga menjadi salah satu motivasi kuat saya dalam memainkan sebuah game, karena dengan trophy ini saya jadi memiliki target yang harus di capai, berapa lama, bagai mana caranya, dan buah dari semua itu adalah Platinum. Tentunya banyak game yang harus mencari item-item tertentu yang tidak rewarded, sebenarnya tujuan dari developer supaya kita mendatangi tempat-tempat dimana item-item tersebut di letakkan dan merasakan sebuah pengalaman yang tidak di rasakan oleh player yang tidak mengumpulkan item-item tersebut.
"Old habit die hard" sebuah kalimat yang muncul dari salah satu teman saya, sebenarnya beberapa kali ingin pensiun dari dunia Trophy hunting ini, namun rasanya sulit sekali, saat memainkan game di 3DS atau di Switch anehnya saya tidak merasakan rasa "excitement" seperti saat saya memainkan sebuah game di ekosistem PlayStation.
Apakah ini sebuah kutukan? Cuma semua kembali ke pribadi masing-masing, tidak di haruskan untuk bermain game dengan gaya seperti ini, se nyaman kita masing-masing. Sama halnya menonton film bioskop ada yang suka sambil makan ada yang tidak, semua sama-sama proses menikmati suatu karya, tidak ada yang salah dan benar.
Sebuah batu biasa tidak akan ada nilai-nya, namun jika batu itu berasal dari planet Jupiter, Bulan atau Mars maka harganya akan jadi $1000/gram bahkan 4x lipat lebih mahal dari emas. Kenapa? karena langka.. Sama seperti Platinum Trophy atau Kartu Pokémon Charizard 1st edition sama-sama tidak ada artinya seperti batu biasa, namun semakin sedikit yang punya makan nilai value nya akan lebih tinggi. Harusnya Sony paham akan hal itu.
Semoga cerita saya ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang ingin terjun lebih lanjut ke Trophy Hunter. Saya yakin semakin ke sini semakin banyak teman-teman yang mulai jalan Ninja ini.
Leave a Comment