Review Cerita : Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train (Anime)

Disclaimer : Artikel yang saya tulis mengandung SUPER SPOILER bagi yang belum baca manga, belum nonton Movie nya sebaiknya nonton dulu, ini movie yang sangat bagus di jamin tidak rugi.

Saya mau kasih cerita singkat tentang movie animasi ini, Saat memasuki bioskop siapa sangka ternyata penontonnya lebih ramai dari day one saya menonton Wonder Woman 1984, padahal saya tau bahwa movie ini sangat segmented sekali, hanya orang-orang tertentu yang akan menonton film ini. 5 menit sebelum film di mulai terlihat satu-persatu muda-mudi, bapak-ibu-ibu mulai memasuki ruangan bioskop, sudah terisi 1/2 sebelum film di mulai, dan sama sekali tidak ada anak-anak. Film ini rating 17th ke atas. Saya menonton-nya pas golden hour se pulang kerja.

Film pun di mulai, suasana bioskop pun hening, sama sekali tidak ada yang bercakap-cakap, pengalaman saya kebanyakan di awal film orang-orang masih pada sibuk cek HP, menyiapkan makanan, mengobrol sama bangku di samping dll, mereka menganggap di awal film masih belum intens jadi orang-orang masih mengira tidak penting. Adegan pertama yang muncul di layar langsung membuat saya terkesima, dalam hati saya berfikir "oh oke, memang animasi ini di buat dengan maksimal sehingga kualitasnya memang setara dengan animasi box office", latar belakang yang sangat bagus sekali, seperti animasi yang saya lihat di game Muramasa: The Demon Blade. Adegan berlanjut ke sebuah monolog dari karakter Kagaya Ubuyashiki, dan di akhiri dengan judul dari film ini, di iringi dengan musik yang megah.
Oke itu merupakan sedikit pembukaan cerita dari saya, saya tulis karena menurut saya sedikit unik para penonton-nya. Tentunya kalau mau benar-benar larut menikmati film ini kita harus menonton serial animasi-nya dulu di Netflix episode 1-26, supaya bisa mengikuti karakter development dari masing-masing karakter yang akan muncul di film ini. Mugen Train Arc ini sebenarnya terdiri dari 17 Chapter, kalau dalam anime biasa nya akan di cakup 7 episode durasi 140 menit (20 menit per episode), namun pada movie ini durasinya di padatkan hanya menjadi 1 movie dengan durasi 117 menit (1 jam 57 menit). Sudah satu tahun ini saya tidak pernah nonton trailer film box office yang akan release, jadi saya benar-benar mengharapkan banyak kejutan dari film ini.
Cerita awal terbilang tidak terlalu ada basa - basi, semua terasa padat tanpa ada pembukaan atau back story yang menceritakan masing - masing karakter utama, semua langsung berjalan pada jalurnya, Tanjiro dan kawan-kawan masuk dalam kereta Mugen untuk menemui Rengoku (Pilar Api). Adegan di awal film di tutup dengan aksi karakter baru Rengoku a.k.a si-Mata Melotot yang menunjukan betapa kuatnya serta betapa jauh perbedaan level antara Tanjiro dan salah satu dari angota 8 Pliar. Namun ternyata semua aksinya hanya lah sebuah mimpi, semua sudah terjebak dalam perangkap dari musuh.
Pada adegan mimpi ini yang cukup menarik bagi saya, karena sedikit lebih saya belajar tentang ilmu cara ber-mimpi melalui metode yang mungkin sudah banyak orang tau, yakni Lucid Dream (LD). Masing-masing karakter bermimpi dan tidak sadar kalau sebenarnya mereka sudah ada dalam alam mimpi, di beberapa adegan di ceritakan tiba-tiba karakter 
Tanjiro berada di rumahnya bersama semua keluarganya, dalam LD hal ini benar, saat kita ber mimpi kita akan langsung berada di poin A secara tidak sadar dan tidak ada kronologis bagai mana kita bisa sampai di poin A, dari poin A ini makan alur akan mengalir maju ke poin B dst. 
Di ceritakan juga di film ini Tanjiro sadar kalau dia sedang bermimpi, dan bingung bagai mana cara untuk bangun dari mimpinya dan tiba-tiba adegan berubah ke scene lain seperti tidak terjadi apa-apa, dan dia lanjut bermimpi, hal ini juga sangat akurat, saat sudah lama di dunia mimpi dan kita sadar kalau ada dalam dunia mimpi, maka otak pintar kita akan se olah-olah membuat seperti kita terbangun dari mimpi padahal terbangun tadi hanya mimpi, lalu kita kembali tidak sadar kalau sebenarnya kita masih ber mimpi, teman-teman semua pasti pernah mengalami hal ini. Adegan akurat lain di film ini adalah si pemimpi tidak akan pernah tau ujung dari dunia mimpinya, semua di render dan di bikin secara real time oleh otak kita yang super canggih ini. Kalau hal yang tidak tepat atau mustahil, adalah saat ada kesadaran orang lain yang masuk ke mimpi kita.
Pada mimpi Tanjiro juga di tunjukkan adegan dimana dia ingin hidup bahagia tanpa harus memegang pedang dan mengotori nya dengan darah, terlihat berbagai macam adegan yang terlihat cukup bahagia namun sayang nya semua itu palsuPada mimpi ini mata saya mulai basah, Saya tersenyum ketika tau kalau di alam bawah sadarnya terlihat seperti refleksi langit biru dan terlihat begitu indah, malah demon penyusup yang berniat jahat di antar ke dream core, yang menunjukkan betapa tulus dan baiknya alam bawah sadar dari karakter ini.
Mimpi karakter kedua yang cukup penting adalah mimpi buruk dari Rengoku si mata melotot, dalam mimpinya kita mempelajari sedikit back story dari karakter ini, kita akan melihat karakter ayahnya yang kehilangan semangat dan hanya rebahan di kasur sambil membaca buku, saat Rengoku menyampaikan berita kalau dia sudah menjadi Pilar api, ayahnya sama sekali tidak tertarik dan bilang "percuma hal itu tidak merubah apa - apa", maksud dari kalimat ini baru saya sadari saat sudah ada di akhir film, dimana Rengoku melawan Demon Peringkat 3 Bulan Atas yang mana perbedaan kekuatannya mereka cukup jauh, kata "percuma" melambangkan sekuat apa pun anggota pilar, dia tidak akan bisa melawan demon tingkat 1-2 Bulan Atas, ada kemungkinan ayah dari Rengoku pernah berhadapan dengan mereka sehingga menyerah, berlatih sekeras apa pun akan percuma karena manusia memiliki umur yang perlahan akan habis. Untuk mimpi dari dua karakter lainnya si Inosuke dan Zenitsu tidak terlalu penting.
Singkat cerita Tanjiro berhasil bangun dan adegan berlanjut ke pertarungan antara Tanjiro dan Enmu si Demon Peringkat 1 Bulan Bawah, adegan berkelahi yang cukup seru, dengan animasi yang sangat memanjakan mata, Saya sempat menengok ke arah penonton pada sesi ini mereka mulai duduk serius seperti saya, dan melihat berbagai macam detail pertarungan yang di sajikan. Tanjiro dan Inosuke bekerja sama untuk bisa mengalahkan Enmu.
Di akhir perkelahian ini ada hal yang menurut saya cukup menarik, saat Tanjiro selalu di bawa ke dunia mimpi oleh teknik Enmu, pada saat di dunia mimpi Tanjiro harus bunuh diri dengan menggorok lehernya supaya dia bisa terbangun, hal ini terus ter jadi berulang-ulang sampai Tanjiro tidak sadar mana dunia mimpi dan mana dunia nyata, saat di dunia nyata dia mau menggorok lehernya untung-nya di hentikan oleh Inosuke, dalam hati saya bilang, buset deh, itu akurat banget. Kalau kita sudah terlalu lama di dunia mimpi dan larut di dalamnya, efek samping yang paling bahaya memang kita jadi tidak bisa membedakan mana dunia nyata dan mana dunia mimpi, karena kedua dunia ini sebenarnya sangat mirip.
Setelah selesai dengan Enmu, di sinilah adegan yang tidak saya duga-duga, saya kira ah cuma begitu doang aksi dari Pilar api kok tidak terlalu banyak porsi nya, ehmm tau nya masih ada pertarungan penutup satu lawan satu dengan Demon Peringkat 3 Bulan Atas si Akaza, di adegan ini gila bagus banget, sangat power full, saya sampai geleng-geleng dengan aksi penutup yang di sajikan dalam movie ini, animasi api vs udara, bertahan lalu menyerang, setiap pukulan dan tebasan begitu terasa dampak nya, durasi nya juga saya rasa cukup lama sehingga cukup puas dengan apa yang di sajikan. Dalam pertarungan dengan Akaza di pertontonkan juga betapa manusia punya batas dan si Akaza selalu ingin merekrut Rengoku untuk menjadi demon dan terus menjadi kuat tanpa harus takut dengan umur dan keterbatasan lainnya dari manusia.
Setiap kali di rekrut Rengoku selalu menolak dan berkata, bahwa indahnya menjadi manusia adalah karena adanya batasan umur ini, umur bukanlah kutukan melainkan mukjizat, dengan umur yang terbatas kita manusia jadi bisa menghargai apa yang kita miliki sekarang ini, dengan segala macam kekurangannya. Adegan pertarungan ini di tutup dengan kekalahan dari Rengoku, di sini saya sebenarnya sudah ada firasat kalau hal ini akan terjadi, kalau Rengoku menang maka feel nya akan terasa biasa-biasa aja, ternyata karakter baru ini harus berpisah di sini, namun proses dan kerja keras untuk mencoba memenangkan pertarungan benar-benar terasa hingga ke penonton. Pertarungan menurut saya di menangkan tipis oleh Akaza, karena Rengoku sebenarnya sudah kehabisan tenaga dengan melindungi semua penumpang di kereta, sudah terlalu banyak mengeluarkan jurus api.
Pesan moral yang mau di sampaikan, tergambar saat adegan Rengoku kecil dan ibunya, saat detik - detik dia mau menghembuskan nafas terakhir,  saat itu kurang lebihnya si ibu bertanya kenapa kamu harus menjadi kuat, lebih kuat dari yang lainnya, si Rengoku kecil tidak tau, lalu ibunya membalas dengan perkataan "Yang kuat harus bisa melindungi yang lemah", menurut saya kalimat ini memiliki arti yang cukup luas, sama seperti kalimat "Yang memiliki sesuatu berlebih, berikan ke yang lain yang membutuhkan", yang kaya akan harta memberi untuk yang miskin, yang banyak ilmu mengajari ke orang  yang kurang ilmu, hingga yang ceria memberikan senyum ke orang lain yang sedih. Hebat nya lagi hal itu tidak hanya berupa kata-kata melainkan benar-benar tindakan si Rengoku berhasil menyelamatkan semua penumpang kereta yang berjumlah 200 orang, satu nyawa melayang untuk melindungi 200 nyawa lainnya. Yang kuat melindungi yang lemah.. T_T
Scene di tutup dengan adegan Rengoku melihat bayangan almarhum ibunya tersenyum dari kejauhan T_T. Pada adegan ini para karakter di film sudah pada menangis dan begitu pula beberapa orang di bioskop, saya mendengar beberapa isak tangis dari pria - pria dewasa dalam gelapnya gedung bioskop, saya pun juga tidak bisa membendung perasaan kuat itu, benar-benar saya tidak menyangka kalau emosi tersebut bisa tersampaikan hanya dari sebuah gambar kartun. Saya akui memang story telling dari anime ini cukup bagus, step by step yang bermuara pada adegan klimaks saat musuh nya malah melarikan diri dan karakter baiknya malah kalah. Saat film berakhir dan credit title berjalan, kondisi bioskop terlihat hening, beberapa mengusap air mata dengan jaket nya. Mereka seakan-akan masih shock dengan adegan yang terjadi.. Saya orang pertama yang keluar, sambil masih geleng-geleng dengan cerita yang di sajikan, selama perjalanan pulang saya selalu berfikir formula apa yang di gunakan, kenapa emosi itu bisa sampai ke penonton padahal karakter Rengoku baru saja kita kenal, perasaan nyesak ini mirip saat Jiraiya di anime Naruto juga meninggal.

Overall : 10/10 

Jarang sekali nonton movie anime se powerfull ini. Mohon maaf jika memang ada salah pemahaman cerita.

No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.