Ecco the Dolphin, Sebuah Game Yang Terinspirasi dari Eksperimen Nyata
Ecco the Dolphin adalah sebuah game yang dirilis pada tahun 1992 oleh developer game asal Amerika Serikat, bernama Appaloosa Interactive, yang sekarang dikenal sebagai Novotrade International. Game ini awalnya dirilis untuk Sega Genesis, dan kemudian diterbitkan untuk beberapa platform lain seperti Sega CD, Sega Master System, dan Game Gear.
Pada game ini kita akan mengikuti petualangan seekor lumba-lumba bernama Ecco yang sedang mencari cara untuk menyelamatkan keluarganya dan teman-temannya yang telah diculik oleh makhluk Alien yang misterius.
Game Ecco the Dolphin ini sebenarnya mengambil referensi cerita dari sebuah experiment yang benar-benar terjadi di dunia nyata. Experiment tersebut dilakukan oleh John C. Lilly yang merupakan seorang dokter, neurosains, dan psikoanalis asal Amerika yang tertarik untuk mengeksplorasi sifat kesadaran dan hubungannya dengan otak. Awalnya dr Lilly ingin mengetahui tingkat kecerdasan pada kerajaan hewan.
Salah satu eksperimennya yang paling terkenal adalah mempelajari kemampuan komunikasi dengan lumba-lumba, khususnya lumba-lumba hidung botol yang memiliki ukuran otak 30% lebih besar dari otak manusia.
Pada tahun 1950-an, dr Lilly mulai melakukan percobaan dengan mencoba mengajarkan lumba-lumba untuk memahami dan menggunakan bahasa manusia. Pada saat berada di ruangan lab, dr Lilly dan temannya yang sedang berbincang di dekat kolam lumba-lumba tiba-tiba di kagetkan dengan se ekor luba-lumba yang tiba-tiba muncul ke permukaan, lalu mengeluarkan suara-suara yang seakan-akan ingin ikut ber bincang-bincang dengan mereka. "Apakah benar lumba-lumba tersebut ingin berbicara dengan kita?" kata dr Lilly?
Berita besar ini, di publikasikan oleh berbagai macam media mainstream hingga akhirnya di dengar oleh ilmuan astrophysicist NASA bernama Frank Drake, Drake percaya bahwa apa yang sedang di kerjakan oleh dr Lilly akan sangat bermanfaat untuk menunjang pekerjaan yang sedang dia teliti.
Pada saat itu Frank Drake sedang meneliti tentang kemungkinan makhluk yang memiliki kecerdasan yang ada di luar angkasa alias makhluk Extra Terrestrial / Alien.
Drake beranggapan, jika manusia berhasil bertemu dengan Alien, maka manusia harus memikirkan bagai mana cara untuk berkomunikasi dengan mereka, penelitian dr Lilly sangat cocok dengan konsep tersebut, di mana dia mencoba untuk melakukan komunikasi antar spesies hewan. Akhirnya NASA memberikan uang yang sangat banyak ke pada dr Lilly untuk mengembangkan penelitiannya.
Di tahun 1960, dr Lilly mendirikan sebuah lab penelitian di sebuah pulau terpencil di laut Caribbean. Dalam lab tersebut di teliti 3 ekor lumba-lumba, 2 ekor betina dan 1 ekor lumba-lumba jantan bernama "Piter". Setelah penelitian tersebut berjalan beberapa bulan, seorang wanita lokal bernama Margaret Howe Lovatt menemukan lab tersebut.
Dengan sangat ramah dr Lilly mengajak masuk Margaret ke dalam lab miliknya. Setelah di ajak berkeliling lab untuk melihat-lihat, terlihat Margaret sangat tertarik dengan experiment tersebut. Tanpa basa-basi akhirnya dr. Lilly merekrut Margaret untuk bekerja dengan dia.
Margaret di tugaskan secara khusus untuk melatih lumba-lumba jantan bernama Piter, pelatihan yang di lakukan berjalan cukup lancar, walau belum bisa meniru bahasa manusia, namun hanya dalam beberapa minggu lumba-lumba Piter sudah bisa meniru pola perkataan serta intonasi suara dari Margaret, yang mana anak manusia bahkan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk menguasai hal tersebut.
Dr. Lilly pun menyetujui hal tersebut, akhirnya sebuah ruangan di lab miliknya di isi dengan 1/2 air, dan di lengkapi juga perabotan untuk manusia seperti meja, kompor dan tempat tidur, dengan kondisi ini akhirnya Margaret dan lumba-lumba Piter bisa menghabiskan waktu secara penuh 24 jam sehari dan 7 hari per minggu. Lumba-lumba Piter tidur di samping tempat tidur Margaret, dan bangun bersamaan dengan Margaret, saat itu ikatan antara manusia dan lumba-lumba pun mulai terbentuk.
Setelah 6 bulan tinggal bersama (2 tahun umur lumba-lumba), lumba-lumba Piter mulai beranjak dewasa, dan naluri kedewasaan lumba-lumba Piter lama-lama tidak bisa terbendung lagi. Kalau di ibaratkan kulit kita yang habis di gigit nyamuk, lalu timbul rasa gatal, dan tentunya rasa gatal tersebut secara naluriah ingin kita garuk.
Dengan kondisi seperti ini lumba-lumba Piter pun tidak konsentrasi dalam belajar, hingga akhirnya Margaret terpaksa menyelesaikan "hal tersebut" menggunakan tangannya, supaya Lumba-lumba Piter bisa konsentrasi lagi dalam belajar. Hal ini lalu bocor dan di ceritakan di majalah dewasa Hustler.
Satu tahun berlalu, ilmuan NASA Frank Drake pun datang berkunjung ke lab, dia ingin tau uang besar yang di berikan ke dr Lilly sudah berhasil menghasilkan apa. Drake merasa sangat tidak puas dengan hasil pencapaian dr Lilly. Belum bisa membuat lumba-lumba berbicara, bahkan dr Lilly pun tidak memahami apa yang sedang lumba-lumba katakan. Drake akhirnya mengancam akan menutup pendanaan akan experiment tersebut.
Karena sudah mulai putus asa akhirnya dr Lilly bereksperimen dengan obat-obatan, pada era itu terkenal dengan yang namanya Lysergic acid diethylamide (LSD) yang merupakan narkoba jenis halusinogen. Namun sayangnya obat tersebut hanya bereaksi dengan manusia tidak dengan lumba-lumba. Akhirnya dr Lilly pun hanyut dalam kecanduan obat-obatan tersebut, hingga akhirnya penelitiannya di tutup karena sudah tidak menerima pendanaan oleh NASA.
Dengan sangat terpaksa akhirnya Margaret dan lumba-lumba Piter di pisahkan. 3 Ekor lumba-lumba hasil experiment tersebut akhirnya di pindahkan ke sebuah lab kecil di Miami dengan kolam yang cukup kecil membuat lumba-lumba tersebut tidak berenang dengan bebas, dan bahkan mereka tidak mendapatkan sinar mata hari secara langsung.
Pada akhirnya Margaret, dr Lilly, Drake serta semua staf di lab tersebut kembali ke rumah mereka masing-masing, dan kembali melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa.
Mungkin kita manusia tidak bisa berhasil membuat lumba-lumba berbicara, atau membuat mereka memahami apa yang kita katakan, namun dari cerita di atas tentu kita sadar kalau lumba-lumba Piter sudah jatuh cinta dengan Margaret..
Lumba-lumba Piter bahkan tidak tau "apa" alasan kenapa mereka di pisahkan.. itu menurut saya adalah hal yang sangat-sangat menyedihkan.
Hingga setelah beberapa hari pindah, lumba-lumba Piter memutuskan untuk bunuh diri, lumba-lumba Piter menyelam ke dasar kolam, menahan nafas sekuat mungkin, hingga akhirnya dia kehabisan nafas lalu meninggal. Lumba-lumba Piter meninggal karena dia patah hati.
Hewan yang bunuh diri memang masih menjadi kontroversial di dunia sains, karena untuk bisa bunuh diri maka hewan tersebut harus paham dulu tentang konsep "kehidupan dan kematian", memahami konsep tersebut makan di butuh kan sebuah kecerdasan.
Saya sering kali saya melihat anak kucing yang di buang oleh pemiliknya ke tempat sampah, saat melihat hal tersebut hati saya selalu menjadi sedih, betapa kejamnya manusia, anak kucing tersebut di lahirkan hanya untuk di buang ke tempat sampah, seperti cerita di atas bahkan anak kucing tersebut tidak paham kenapa mereka harus di buang ke sana, ujung nasib mereka hanyalah sebuah kematian yang tragis.
Sebagai penutup, game Ecco the Dolphin menggabungkan semua cerita di atas, kecerdasan lumba-lumba, komunikasi, bintang-bintang serta bumbu penculikan oleh Alien. Akhir cerita, dr. Lilly yang sudah kecanduan obat halusinogen percaya kalau dia berhasil berkomunikasi dengan lumba-lumba menggunakan pikiran, serta di akhir hayatnya dia juga percaya kalau manusia sebenarnya sedang di kontrol oleh yang namanya "The Earth Coincidence Control Office" atau di singkat E.C.C.O.
Video singkat lumba-lumba Piter yang mencoba untuk berbicara : https://youtu.be/uNhR-16r5lM
Sumber :
- https://www.theguardian.com/environment/2014/jun/08/the-dolphin-who-loved-me
- https://www.vice.com/en/article/exmjpz/the-ketamine-secrets-of-segas-ecco-the-dolphin-347
Leave a Comment