Cerita Games : Apa itu Game yang "Repetitif"?

Saya terinspirasi membuat tulisan ini karena ada seorang member dari sebuah forum PS4 di FB yang ber-argumen, kalau game yang repetitif adalah game dengan jenis open world (sandbox). Hemm menarik juga argumennya, dan menurut saya tidak sepenuhnya salah juga. Di artikel ini saya ingin menukar ide pemikiran saya dengan teman-teman semua.

Sebelum berbicara lebih jauh, saya harus jelaskan terlebih dahulu kredibilitas saya sebagai gamer/penulis, agar saat berbicara tentang sesuatu yang repetitif, maka argumen saya tidak "bias". Saya adalah seorang trophy hunter, dan saya mem-platinumkan semua game yang saya mainkan sejak tahun 2012 hingga sekarang. 

Jadi kalau berbicara masalah game yang repetitif saya sangat paham sekali, karena seorang trophy hunter saat bermain game akan sedikit berbeda, saya rela melakukan suatu kegiatan dalam game yang berulang-ulang, berkali-kali demi unlock suatu trophy, saya juga rela menamatkan satu game yang sama berkali-kali demi unlock satu trophy tertentu.

Jika game di ibaratkan sebuah makanan, maka seorang trophy hunter akan memakan semua komponen makanan yang di sajikan di sebuah piring sampai ke butir nasi terakhir, di saat gamer casual hanya berhenti memakan makanan pokoknya saja. Otomatis yang di rasakan oleh seorang trophy hunter akan berbeda dengan gamer casual. Tingkat "kekenyangan" seorang trophy hunter terhadap makanan tersebut akan berbeda dengan gamer yang memainkan game hanya sampai tamat

Jika dalam satu piring terdapat DAGING, wortel, bayam dan brokoli, walau tidak enak, seorang trophy hunter harus memakan semuanya, di saat gamer casual hanya memakan dagingnya saja dan menyisakannya sayuran yang tidak dia suka di piring (males menyelesaikan konten misi yang tidak dia suka).

Berbicara tentang repetitif, menurut KBBI repetitif merupakan sebuah kegiatan yang "bersifat  pengulangan". Origin dari game yang di buat di dekade pertama juga sangat repetitif seperti Pong, Tetris atau Galaga. Sedang dalam dekade kita game dengan level design / misi yang repetitif seperti memiliki sebuah konotasi yang buruk. Kita sudah terbiasa saat membaca review sebuah game, saat ada kalimat repetitif maka konotasi itu akan masuk ke kolom kekurangan dari game tersebut.

Game sandbox seperti Assassins Creed, Far CryMafia 3, Death Stranding, Cyberpunk 2077 merupakan game-game yang menurut saya sangat repetitif. Repetitif dari kaca mata saya adalah "Sebuah kegiatan atau tugas yang dilakukan secara berulang-ulang, namun nilai yang di dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita perbuat". Kita menulang-ulang melakukan suatu kegiatan namun reward yang di berikan kepada pemain tidaklah berguna / bagus. 

Death Stranding tugasnya mengatar-antar paket hingga ribuan kali, hasilnya yang di dapat pemain cuma tanda bintang 5 (tidak berguna)Cyberpunk 2077 mengulang membunuh kelompok geng musuh ratusan kali, hadiahnya apa? cuma drop senjata musuh yang selalu sama lagi (sampah). Begitu juga dengan kebanyakan game dari Ubi Soft, yang mana sesuatu yang di perbuat>hasil yang diperoleh, akhirnya kita sebagai pemain tidak ada gairah dan mulai bosan.

Game seperti The Witcher 3 merupakan sebuah game yang misi-misinya juga repetitif, TAPI di setiap kegiatan, tugas, misi yang kita lakukan akan ada hal yang berbeda. Seperti misi bermain kartu Gwen, ini kegiatan yang repetitif melawan puluhan pemain Gwen, namun dalam prosesnya sangat seru, setiap musuh memiliki strategi yang berbeda-beda, semakin ke sini musuh akan semakin pintar, suatu kegiatan yang sama, namun tantangannya akan selalu meningkat. hal ini akan membuat pemain merasa tidak bosan dan memiliki motivasi untuk terus memainkan game tersebut lebih lama lagi.

Reward yang kita dapat dari mengalahkan musuh dalam bermain kartu Gwen adalah kita mendapat kartu rare dari musuh, yang bisa kita gunakan untuk melawan pemain di atasnya. Ibarat kita menaiki sebuah anak tangga yang kegiatannya repetitif namun kita akan selalu melangkah naik, semakin tinggi akan semakin susah. 

Game Red Dead Redemption 2 juga begitu, misinya repetitif, berburu hewan-hewan tertentu, namun reward yang kita dapat adalah kulit hewan yang berguna untuk upgrade pouch (kantong), semakin besar ukuran pouch maka akan semakin membantu karakter kita dalam menyusuri beratnya hidup di wild west. Ini sebabnya istilah "Grinding" dalam game JRPG/RPG masih bisa di toleransi oleh kebanyakan pemain, karena hasil dari proses grinding seperti Exp, level up, drop item, skill dll, yang semua itu akan berguna untuk kelanjutan dari permainan, mempermudah pemain untuk melangkah maju.

Dalam hidup yang kita jalankan ini, sangat banyak hal yang sifatnya repetitif. Kita sekolah SD masuk jam 7 pagi, belajar lalu pulang jam 1 siang berulang terus selama 6 tahun, apakah itu kegiatan yang repetitif? kalau saya pribadi tentu menjawab Tidak, karena pada proses setiap harinya selalu ada yang berbeda, tingkat kesulitan akan selalu naik. SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, Kuliah 4-5 tahun, kerja 60 tahun. lalu "Game is Over".

Hidup hanya sebuah kegiatan yang beruang-ulang, namun kita sama sekali tidak merasa repetitif, karena ada reward yang "BERNILAI" untuk mempermudah petualangan kita dalam menjalani hidup ini. Experience (Exp) yang kita dapat dari sekolah akan membantu kita dalam memahami apa arti sebuah kehidupan, pengalaman, skill dan ilmu membantu kita dalam mendapat kerja, saat bekerja kita di hargai, dan mendapat salary (gaji). Salary kita gunakan untuk membeli item-item untuk menunjang kehidupan kita (Rumah, Mobil, PS5, iPhone 13 Pro Max) dan jangan lupa untuk membagikan hal tersebut kepada orang-orang yang kita cintai (Ibu-Ayah). Karena "Hidup hanyalah sebuah permainan yang panjang". 

Semoga artikelnya bermanfaat. Terima kasih.

No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.