Kenapa Harga Games Nintendo Switch Sangat Stabil?

Kalau kita perhatikan game dari Nintendo Switch di pasaran sangat lah stabil, kita ambil contoh game The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang harga barunya masih stabil di Rp. 700rb - 780rb an, sedangkan kaset 2nd nya juga masih stabil di Rp. 595rb - 700rb, anehnya lagi harga di e-shop Nintendo nya masih 59.99$ (Rp. 839rb) yang mana itu merupakan harga full price dari sebuah game yang baru saja releaseThe Legend of Zelda: Breath of the Wild release pada 3 Maret 2017 yang artinya umur dari game ini sudah 2 tahun lebih 8 bulan, yah mau 3 tahun lah, berbarengan dengan release Nintendo Switch generasi pertama. Saya juga sempat mendapatkan iklan kaset Zelda tanpa box dengan harga 500rb dan ada juga yang box bahasa jepang harganya 600rb yang mana semua masih MAHAL.
Ayuk kita bandingkan dengan game dari Playstation 4, kita ambil juga game dari first party dari PS4 yakni Horizon Zero Dawn, harga barunya kisaran Rp. 275rb - 325rb sedangkan harga 2nd nya bisa Rp. 175rb - 200rb, harga di PSN Store 19.99$ (Rp. 279rb)Horizon Zero Dawn Sekitar Bulan February-Maret 2017 yang mana umurnya hampir-hampir sama dengan kaset Zelda di atas. Atau kita ambil contoh lain game judul God of War harga di store nya juga sudah 19.99$ sedangkan itu merupakan game tahun lalu (2018), yang sama-sama mendapatkan gelar Game of the Year (GOTY). Ilmu sihir apa yang di gunakan Nintendo untuk bisa mempertahankan harga games nya tetap stabil dan mahal? dan siapa yang mau membeli game mahal-mahal tersebut?  Btw Semua referensi harga saya ambil dari Tokopedia ya.
Kalau kita bandingkan dengan hasil penjualan console secara worldwide antar Playstation 4 dan Nintendo Switch, walaupun sebenarnya tidak apple to apple kalau mau membandingkan ke dua produk ini tapi.... ini datanya, Playstation 4 terjual 91.6 Juta sejak 2013 dan Nintendo Switch terjual 41 Juta sejak 2017, kalau di lihat dari gap tahun kedua console ini terlihat penjualan Nintendo Switch mungkin bisa mengejar PS4 jika release di tahun yang sama. Dari data ini tandanya per putaran kaset second hand PS4 lebih banyak di bandingkan Switch, yang memang secara teori dimana per putaran makin cepat maka harga akan semakin cepat turun. 

Namun anehnya harga game digital Switch masih harga full price, game digital itu logika nya harganya harusnya lebih murah dari pada kaset dalam bentuk fisik, kenapa? karena game digital tidak ada biaya produksi setelah game tersebut di publish, sedangkan game fisik, itu harus print box lah, copy game ke media blue-ray / cartridge lah, kirim game nya ke toko-toko game lah, pajak bea cukai kalau masuk ke negara-negara tempat kaset itu di kirim dll. Game digital lebih simple, karena kita tinggal beli dan kita bayar sesuai dengan harga yang tertera di store masing-masing console. 
Harga produksi cartridge game Switch juga di klaim lebih mahal di bandingkan blue-ray, cartridge Switch terdiri dari beberapa kapasitas seperti 1GB, 2GB, 4GB, 8GB, 16GB dan 32GB. Developer game harus berfikir nanti final game nya ukuran ya akan berapa, karena tentunya semakin besar jumlah memory cartridge harga produksinya juga semakin mahal, sedang dari Nintendo mematok harga full price 59.99$ jadi selisih harga memory cartridge ini yang akan menjadi margin dari developer. Dari kasus ini sebenarnya seakan-akan developer bisa aja menurunkan kualitas dari game nya untuk mengejar margin ini.

Saya banyak membeli game PS4 baru dengan harga full price 600rb an dan sekarang ini saat saya jual mungkin di kisaran 300-350 kalau laku itu pun sudah untung kalau tidak di tawar lagi. Rasanya kesal juga, saat main game kan kita kadang cuman main sekali, anggaplah sampai tamat sekitar 1 bulan, namun penurunan harga jual nya setelah 1 tahun ngeri banget. Aduh malah cerita yang melenceng dari topik utama, mari kita kembali ke pembahasan kenapa harga kaset Nintendo Switch tetap stabil walau sudah beberapa tahun, setelah saya mencari-cari di rimba Internet, akhirnya saya menemukan pembahasan tentang hal itu, jadi intinya semua itu kembali ke filosofi ideologi dari perusahaan Nintendo, yang akan saya jelaskan di bawah.
Filosofi ideologi dari perusahaan Nintendo di tuangkan pada mascot utamanya, yakni Mario, ya, tokoh Mario dari game Super Mario Bros.

Ini adalah Mario, Mario tidak terlihat keren, pergerakan karakter ini juga tidak cepat, dia tidak mencoba untuk terlihat menjadi keren, karena dia memang tidak keren, bahkan penampilannya tidak pernah berubah secara signifikan selama lebih dari lima tahun ini, Mario tidak lah cepat, namun juga tidak lambat, sama seperti hardware-hardware dari Nintendo yang tidak berlomba-lomba mengejar grafis yang terbaik, kecepatan prosesor dan GPU tercepat seperti Playstation dan Xbox, namun selalu berada di tengah-tengahnya. Pekerjaan Mario adalah seorang tukang ledeng, dia bekerja dengan jujur dan di bayar juga dengan jujur saat itu juga, dan tukang ledeng tidak akan memberikan diskon terhadap pekerjaan yang sama, yang dia kerjakan enam bulan atau bahkan dua tahun yang lalu.
Console dan Game-games dari Nintendo lebih menitik beratkan pada sebuah inovasi yang sifatnya Out of Box, memberikan sebuah pengalaman baru, hal-hal baru dalam memainkan sebuah games, tidak hanya sebuah interaksi kita dengan TV sebagai media output yang biasa kita rasakan selama ini saat memainkan PS4, namun Nintendo memikirkan untuk memberikan hal baru lain nya yang sifatnya interaktif antar para player nya. Nintendo juga masih mempertahankan game 2 player nya sebuah game-game yang bisa kita mainkan dengan orang-orang terdekat kita, keluarga, teman, pacar dll karena saat kita bermain game dan memainkan nya secara bersamaan dan ada orang spesial yang bermain bersama kita di satu game untuk bisa menyelesaikan game tersebut itu merupakan sebuah momen yang bisa saya bilang adalah momen yang PRICELESS berbeda dengan PS4 dan Xbox yang lebih ke Multiplayer Online, kita bermain ramai-ramai tapi pada kenyataannya kita memainkan nya sendirian di kamar kita, tanpa ada bentuk fisik teman/saudara kita yang benar-benar berada di situ.
Nintendo lebih memilih berjualan sedikit namun dengan harga selalu full price di bandingkan dengan berjualan dengan hasil penjualan yang banyak namun harga game nya di turunkan, hal ini terlihat sekali dari game-game nya first party dari Playstation, yang harganya turun secara drastis, bahkan sampai muncul versi bundle gabungan dengan game lainnya serta ada versi "Playstation Hits" yang di cetak berkali-kali. Nintendo meyakinkan kepada para player nya bahwa tidak akan ada penurunan harga dari sebuah game, jadi jika kamu mau beli sekarang atau nanti misal 2 tahun lagi kayak kasus game Zelda: Breath of the Wild di atas, maka kamu akan membayar harga yang sama, jadi kamu nunggu apa lagi beli aja game nya sekarang. 
Berbeda dengan kasus saya sekarang ini, saya ingin membeli game Death Stranding by Kojima, namun karena review nya kurang bagus, saya akan menunggu harga kaset tersebut lebih terjangkau, karena saya yakin game first party turun nya akan lebih cepat, jadinya Sony kehilangan 1 pembeli yang pemikirannya sama seperti saya, orang-orang yang tidak mau membeli sebuah game dengan harga full price.

Karena filosofi ini mau tidak mau akhirnya semua developer dan Publisher yang mau game nya release di Switch harus mengikuti filosofi tersebut, yang akibatnya harga game di Switch akan lebih mahal di bandingkan dengan harga game yang sama di console tetangga. Nintendo juga memiliki berbagai macam tokoh iconic yang selalu mereka jaga dan kembangkan seiring dengan waktu, tokoh-tokoh iconic ini yang menjadikan Nintendo memiliki amunisi dan kesempatan tidak terbatas. Saat kita kecil tentunya kita sudah sangat kenal dengan tokoh-tokoh tersebut. Saat sudah dewasa alam bawah sadar kita langsung "ngeh" kalau Mario itu ya Nintendo.
Game-game Nintendo juga tidak mengejar trend yang sedang hangat, lagi-lagi, mereka tidak mengejar grafis terbagus, mereka membuat sebuah game yang terbilang cukup konsisten dan tidak secara radikal mengubah arah (contoh: battle pada game Pokemon, dari dulu sampai sekarang ya begitu), Mereka juga tidak meng-iklan kan game baru mereka secara inheren lebih baik daripada yang lama mereka. Dan hasilnya adalah game - game dari Nintendo tidak menjadi tua, Secara Fundamental, sebagian besar game Nintendo dibangun sedemikian rupa sehingga tidak kehilangan nilainya, Anda mereka hanya membuat game dan hanya mengejar tren yang sedang hangat saat itu saja maka ketika tren itu berlalu mereka akan menurunkan harga dari game tersebut untuk membuat orang mau memainkan nya lagi karena orang sudah malas dan sudah lewat sama tren nya.
Jadi kesimpulan dari posting-an ini adalah, kenapa harga game Nintendo Switch tetap stabil? ya karena game-game dari Nintendo tidak tidak lekang oleh waktu, mereka membuat game-game terbaik pada jaman nya yang selalu relevan untuk di mainkan, bahkan di era sekarang ini. Dan karena mereka relevan, mereka tidak akan menurunkan harga.

Semoga artikel panjang ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terimakasih.

2 comments:

  1. Emang konsole nya khusus orang-orang

    berduit :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah, jadi ingat saya nabung 6 bulan untuk beli console ini, sama beli kasetnya 1 biji aja Pokemon Pikachu yang fungsinya hanya untuk kirim Meltan box ke game Pokemon Go di handphone..

      Delete

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.