Fitur-Fitur Menarik Pada PlayStation 5


Seperti sudah kita ketahui kalau PlayStation 5 nantinya tidak hanya meningkat dari segi grafis namun juga dari berbagai macam spesifikasi hardware. Minggu lalu dalam acara Consumer Electronics Show (CES-2020) di Las Vegas pihak Sony sudah mengumumkan tentang logo resmi dari PS5, tidak itu saja, beberapa bocoran mengenai fitur yang ada di PS5 nantinya. di artikel ini akan kita bahas satu per satu fitur-fitur yang ada di PS5 itu nantinya.

1. 3D Audio Sound
Teknologi 3D Audio Sound sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun memang belum di gunakan secara maksimal di perangkat-perangkat audio yang kita gunakan. 3D Audio adalah efek suara yang memanipulasi posisi suara yang dihasilkan oleh speaker stereo, speaker surround-sound, atau headphone dimana penempatan sumber suara secara virtual bisa di letakkan di mana saja dalam ruang tiga dimensi, seperti di belakang, di atas di bawah atau di depan pendengar. 3D Audio ini memungkinkan untuk menipu otak menggunakan telinga dan saraf pendengaran, berpura-pura menempatkan suara yang berbeda di lokasi 3-D yang berbeda, meskipun sumber suara hanya dihasilkan dari hanya 2 speaker stereo biasa.

Saya sudah mencoba untuk mendengarkan audio 3D ini, teman-teman semua juga bisa mencoba dengan membuka link youtube ini Virtual Barber Shop  : https://youtu.be/oSgSEjoOMUE dari audio tersebut benar-benar kita rasakan kalau suara bisa berputar 360 derajat dari kepala kita, dan di akhir video juga suaranya membuat saya merinding, namun anehnya setelah saya melepas headphone rasanya sedikit pusing, karena manipulasi brainwave tadi, namun setelah mendengar 2-3 kali audio sejenis jadi tidak apa apa, misal lagu ini : https://youtu.be/VnzIIhLNHqg Teknologi audio 3D cukup menarik menurut saya, bayangin aja kalau di aplikasi kan ke game horror, benar-benar bisa jantungan yang main.

2. Haptics/ Adaptive triggers

Teknologi haptic dan pemicu adaptifHaptic sendiri adalah sebuah ilmu yang  mengaplikasikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer, sedangkan Adaptive adalah kata sifat yang maksudnya bisa  menyesuaikan diri, jadi bisa di simpulkan kalau nantinya DualShock controller dari PlayStation 5 memiliki kemampuan unik yang akan beradaptasi dengan jenis game yang sedang kita mainkan.

Teknologi Haptic feedback akan di gunakan untuk menggantikan fitur "getar" yang sudah ada sejak jaman controller dari PlayStation 1. Jadi inti dari teknologi ini adalah sensasi getaran saat kita sedang main game balapan, lalu mobil kita tertabarak akan berbeda dengan sensasi getaran saat kita sedang melakukan takle bola dalam game fifa. Atau malah mungkin jika di game balapan tabrakan besar,kecil,sedang atau hanya menyerempet mobil lain akan berbeda-beda sensasi getaran nya. Dalam game bola bahkan kita bisa merasakan berbagai tekstur tanah saat berlari baik di ladang rumput atau lumpur yang lengket. Lebih tepatnya seperti yang sudah di gunakan oleh controller Nintendo Switch.

Sedangkan Adaptive Triggers, merupakan teknologi yang akan di tanamkan pada tombol R2/L2, dimana developer bisa mem-program kedua tombol ini, seperti saat akan menarik tali panah tombol L2 akan terasa berat, lalu saat mengendarai mobil di medan berbatu akan terasa berbeda dengan saat berada di jalan aspal yang halus. Tidak itu saja DualShock pada PS5 isunya akan di berikan microphone untuk keperluan asisten AI berbasis suara.

3. Ultra-high Speed SSD
Teknologi penyimpanan pada PS5 sudah di gantikan dengan SSD khusus, seperti kita tahu teknologi NVMe SSD mengklaim bisa membaca dengan kecepatan 3500 MB/s bandingkan dengan teknologi HDD 5400 RPM pada PS4, yang kecepatan baca nya hanya 100-120 MB/s, jadi ada peningkatan lebih dari 30x jika menggunakan NVMe SSD. SSD ini pun bisa membantu RAM untuk menyimpan aset sehingga kerja RAM lebih maksimal.


Karena aset texture sebuah game nantinya akan semakin besar, tentunya media penyimpanan yang bisa membaca dengan cepat sangat di butuhkan, dalam uji coba nya pada game Spiderman (2018), dimana membandingkan PS4 dan PS5, PS4 membutuhkan waktu 8 detik untuk me load semua asetnya, sedangkan PS5 hanya membutuhkan 0.8 detik, sebuah perbandingan yang sangat signifikan menurut saya. Games pada PlayStation 5 di klaim sudah tidak ada lagi loading pada game nya.

4. Hardware Based Ray Tracing
Ray Tracing atau dalam bahasa indonesia di terjemahkan menjadi "penelusuran cahaya", adalah sebuah teknologi dimana hardware bisa melakukan sebuah simulasi terhadap jatuhnya cahaya, bayangan dan pantulan suatu object pada suatu video games. Tujuan adanya Ray Tracing tentunya untuk memberikan efek pencahayaan yang natural sesuai dengan dunia nyata. Hal ini juga mempermudah developer game tidak usah membuat texture untuk bayangan dan pantulan cahaya. Ray Tracing juga biasanya digunakan untuk membuat sebuah objek yang photo-realistic, sebuah objek yang mendekati tampilan nyata saat kita lihat. 

Ray Tracing sendiri ada yang base software seperti program Autodesk 3DS Max, Cinema 4D, V-Ray dll, sedangkan kalau base by hardware ada di VGA seperti Geforce RTX 2070, 2080 Ti dll yang sudah di kali bisa meng handle Ray Tracing secara real time. Saya tidak tau teknologi apa yang digunakan nantinya di PS5, karena seperti kita tau kalau VGA yang saya sebutkan di atas harganya masih sangat mahal di pasaran.

5. Ultra HD Blu-Ray
Ultra HD Blu-Ray merupakan media penyimpanan yang berbentuk disk yang sudah melampaui Blu-Ray biasaUltra HD Blu-Ray sudah support  4K UHD (full 3840 × 2160 resolution) dengan 60 frames per second. Sudah mendukung HDR dengan kedalaman warna hingga 10-bit per warna. Untuk ukuran penyimpanan ada tiga jenis ukuran, mulai dari penyimpanan 50 GB di 82 Mbit/s, 66 GB di 108 Mbit/s, dan 100 GB di 128 Mbit/s. Kemungkinan PS5 akan menggunakan 100GB karena kemungkinan semua sudah menggunakan konten 4K dengan ukuran aset yang sangat besar. Mungkin ini yang memungkinkan PS5 masih bisa memainkan game dari PS4 karena masih menggunakan optik pembaca Blu-ray yang sama. Selain dari ukuran yang membedakan adalah kecepatan baca dari media ini, jika kecepatan Blu-Ray hanya 36 Mb/s sedangkan UHD Blu-Ray ada yang sampai sampai 128Mb/s.
Kesimpulannya dari Poin 1, 2 dan 4 merupakan wilayah yang bisa di eksplorasi oleh pada developer games, seperti kita ingat kasus pada, touch pad, sensor six axis dan speaker pada DualShock 4 tidak terlalu di maksimal kan kegunaannya oleh developer hanya beberapa game saja yang menggunakan fitur ini. Jadi Saya pribadi sih berharap semua fungsi fitur di atas bisa di manfaatkan secara maksimal, sehingga kita para gamer mendapatkan sebuah experience yang berbeda saat memainkan sebuah game.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat
Terimakasih.

No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.