Review : Watch Dogs - Legion

Watch Dogs: Legion merupakan sebuah game dengan tema Hacker yang ber-genre open world action adventure yang di develop oleh Ubisoft Toronto, game ini release pada 29 Oktober 2020 untuk semua platform Console dan PC. Pada instalment ke tiga ini Watch Dogs mengambil setting representasi fiksi dari kota London. Karena game ini mengusung tema masa depan maka saya sangat penasaran dengan "glimpse of the future" apa yang akan di per-tonton kan oleh game ini.

Saat awal memainkan game ini, kesan grafis yang futuristis terasa sangat kental, mobil listrik sudah di mana-mana, drone yang terbang hilir lalu, alat komunikasi optik yang di tanam di dekat telinga, uang crypto, cctv yang selalu mengawasi di setiap sudut kota, serta peralatan canggih dari kelompok hacker DedSac. Game ini juga di buat cukup detail dan terasa padat, setiap lorong kecil hingga sudut-sudut map terisi dengan berbagai macam objek yang membuat dunia dari game ini terlihat menjadi hidup. NPC yang selalu lalu-lalang membuat kota London ini tidak pernah terlihat sepi.

Tidak tau kenapa perasaan saya dalam memainkan game ini kotanya lebih sering pada kondisi malam, malam hari rasanya lebih panjang dari pada siang hari, di sini saya cukup paham karena developer ingin memamerkan kondisi gemerlap lampu neon malam yang sangat indah dan terpasang di seluruh penjuru kota, genangan air dan mobil yang lalu lalang memantulkan cahaya lampu neon sehingga terlihat sangat memanjakan mata. Lampu-lampu holographic yang mulai muncul saat senja dan menghiasi taman-taman dengan objek-objek yang terlihat cukup megah dan warna warni. Landmark-landmark kota London di dunia nyata seperti Millennium Wheel, markas MI-6Tower of London juga ada pada game ini, dan di replika se mirip mungkin.

Namun sayangnya story dari game ini tidak terlalu menarik, mekanisme baru yang di usung ke dalam game ini bagai pedang ber mata duaWatch Dogs: Legion (WD:Legion) mengusung mekanisme dimana setiap NPC bisa kita rekrut ke dalam anggota Dedsac, hal ini membuat game ini secara teknis tidak memiliki tokoh lead protagonist yang kuat, saya pribadi tidak tau siapa nama tokoh yang selalu saya gunakan hingga akhir game. Karena kita bisa me rekrut anggota secara acak jadi sistem pengisi suara dari karakter terasa tidak maksimal, detail karakter juga seperti itu. Hal ini menurut saya sangat berpengaruh ke keseluruhan dari game ini membuat game ini menjadi HAMBAR.

Saya langsung membayangkan dengan tokoh utama pada Watch Dogs (WD1) dimana tokoh Aiden Pearce yang terlihat begitu spesial karena merupakan satu dari beberapa hacker Jenius, membuat skill hacking bisa membobol sistem ctOS terlihat mewah. Hal ini berbanding terbalik dengan WD:Legion dimana semua orang bisa menjadi hacker dan bisa meretas semua sistem yang ada pada game ini, hal ini tentu membuat skill tersebut menjadi tidak spesial lagi. Tema "From Zero to Hero" yang merupakan template sederhana dari game atau film pun tidak di implementasi-kan pada game ini.

Gameplay dari game ini cukup standard dan terbilang cukup membosankan, memang ada sedikit elemen dimana kita bisa mengendalikan droid, dan  drone untuk menjangkau suatu titik dalam ruangan. Namun sebagian besar yang dilakukan dalam game ini hanya meretas server, cctv, hapus data di server, pasang virus, antar paket, menyelamatkan orang dll. Intes ketegangan dari game ini juga terlihat datar emosi dari masing-masing karakter tidak terlihat, seperti ada adegan saat server dari markas DedSac di retas oleh musuh, dan saat itu terjadi rasanya sangat datar tidak ada perasaan genting, misi tersebut sama rasanya seperti misi-misi yang lain nya. 

Overall game ini lebih kuat ke arah visual dan grafis yang terlihat di bangun dengan Disrupt (engine) yang di optimal kan untuk PS5, kita pengguna PS4 masih bisa merasakan kompleks-nya aset-aset yang di bangun pada WD:Legion ini, dimana aset yang di gunakan sangat banyak dan sebagian besar aset-aset kecil berupa objek bisa di hancurkan. Namun tentunya saat di mainkan di PS4 pro loading dari game ini terasa cukup banyak. Pencahayaan dan partikel juga cukup bagus, control secara keseluruhan juga simple. Untuk music scoring juga terasa biasa, musik radio di mobil/ motor menurut saya juga tidak ada yang catchyStory dan gameplay cukup standard typical game dari Ubisoft belakangan ini jadi tidak ada yang wah-nya.

Fitur yang digadang - gadang membuat game ini menjadi memiliki kemungkinan yang tidak terbatas karena setiap karakter NPC memiliki skill-skill unik menurut saya tidak terlalu berpengaruh secara keseluruhan dan saya merasa itu hanya menjadi sebuah gimmick. Dalam memainkan game ini saya hanya menggunakan 2 karakter, pekerja bangunan dan pembunuh profesional. Mungkin karena saya hanya memainkan di mode Normal dan Permadeath off.

Namun pada beberapa momen memang seru, saat saya hack sebuah drone musuh dan membuat kekacauan lalu sembunyi-sembunyi menyelinap masuk lalu keluar dari teritorial musuh tanpa ketahuan. Saya juga cukup mengapresiasi auto generate masing-masing NPC yang sangat bervariasi hampir tidak ada yang kembar, hal ini secara tidak langsung membuat kota dari game ini menjadi hidup. 

Score dari saya : 7/10
Di mainkan di : PS4 Pro, 4K, HDR on

No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.