Mengenal False Protagonist Dalam Video games?
Apakah benar selama ini kita selalu memainkan tokoh baik dalam memainkan video games?
Artikel ini mengandung beberapa SPOILER dari game yang saya mainkan, jadi harap jangan di baca jika tidak ingin kena SPOILER.
Sebuah pertanyaan yang cukup menarik, dan tentu saja jawabannya adalah Tidak. Pertama kali saya sadar ternyata video games bisa juga memainkan tokoh jahat tentunya di mulai dari game Grand Theft Auto (1997) di MS-DOS, di mana karakter kita bisa menjadi Road Rage dan membunuh se isi kota dengan mobil atau senjata. Game selanjutnya yang begitu saya ingat adalah Fable (2004) di platform PC, di mana kita bisa memilih untuk tumbuh berkembang menjadi seorang pahlawan atau malah tersesat menjadi penjahat. Selanjutnya di era modern seperti game Prototype (2009), inFamous (2009) juga mengusung tema seperti itu.
Namun dalam memainkan beberapa game, kita tidak sadar malah memainkan tokoh utama yang sebenarnya jahat, namun secara alam bawah sadar kita selalu mengira kalau kita selalu memainkan tokoh baik yang akan menyelamatkan dunia.
Teknik ini kita kenal dengan nama False protagonist (Protagonis palsu), adalah sebuah teknik dalam karya sastra, buku, film, games yang tujuannya adalah memberikan efek kejutan atau cerita yang lebih berkesan kepada pembaca atau penontonnya, dengan cara menutupi tokoh utama aslinya di awal cerita. False protagonist tidak selalu berujung bahwa karakter yang kita mainkan adalah karakter yang jahat, pada beberapa game yang saya mainkan kadang Protagonis di awal game, yang saya kira sebagai karakter utama ternyata hanyalah sebagai umpan (Decoy Protagonist).
Berikut ini beberapa game yang saya mainkan, namun secara tidak sadar ternyata saya memainkan tokoh utama palsu, semua ini saya rangkum dari sudut pandang dan pemahaman saya dalam memainkan-nya untuk *lucu-lucuan saja:
1. Genshin Impact (2020)
Kita akan memainkan tokoh utama yang di sebut sebagai Traveler, di mana selama perjalanan kita akan bertemu "musuh" baik itu jenis Hilichurl (suku pribumi) atau pun Slime yang sebenarnya tidak berdaya. Para Hilichurl di game ini sebenarnya terlihat cukup pintar, di mana mereka bisa membuat api, memasak, berpesta, menari, dan bersuka cita.
Namun semua itu berubah saat ada tokoh utama Traveler datang, bahkan pada beberapa momen saya melihat para Hilichurl yang sedang menari-menari ceria, menjadi kalang kabut saat kita serang. Dan Traveler juga tidak segan-segan membantai se-isi pemukiman dari Hilichurl hanya demi mengumpulkan Broken Mask dan anak panah. Tidak sekali pun saya melihat Hilichurl & Slime mengganggu manusia. Sungguh kejam :(.
2. Tales of Berseria (2016)
Kita akan memainkan tokoh utama bernama Velvet, yang menjadi traumatis dan ingin sekali membalas dendam kepada tokoh Artorius yang telah membunuh kakak dan keponakan nya. Namun sebenarnya tujuan Artorius dengan mengorbankan mereka adalah untuk menyelamatkan Dunia. Artorius lebih menderita karena terpaksa harus mengorbankan anak, istri, serta calon anaknya yang belum lahir (masih dalam kandungan) demi kepentingan yang lebih besar.
Namun tokoh utama Velvet tidak peduli dengan semua itu, dendam harus di balaskan. Itu-lan sepenggal-an cerita dari game ini, dan 1/2 nya lagi akan menceritakan kebalikan dari cerita tersebut. Game yang memiliki cerita cukup menarik.
3. Mad Max (2015)
Kita akan memainkan tokoh Max Rockatansky, di dalam sebuah dunia yang sudah hancur lebur dan menjadi cukup gila. Namun kegilaan sesungguhnya ada pada tokoh utama, di mana Max mulai mendatangi kamp-kamp kecil, yang masih tersisa dan mulai membunuh, meledakkan semua orang yang di temui-nya tanpa tersisa hanya untuk merebut sumber air, dan beberapa sampah berharga yang dia gunakan untuk memenuhi hasrat kegilaannya terhadap mobil dan mesin V8.
4. Vampyr (2018)
Dalam game ini kita akan memainkan tokoh Vampire bernama Dr. Reid, di mana sifat utama dari tokoh ini adalah mau tau dan "kepo" terhadap semua hal urusan pribadi dari masing-masing karakter NPC yang ada. Saya sering sekali mendengarkan kalimat "Tell me more..", atau "I Want know more..." (kepo) padahal itu merupakan sebuah hal pribadi yang harusnya tidak di ceritakan.
Ngeri-nya lagi di sini tokoh Dr. Reid terlihat begitu gentlemen, bahasanya sopan dengan aksen british-nya, bajunya rapi, dan siap menolong para NPC yang dalam kesusahan, namun ada udang di balik batu, ada serigala berbulu domba, semua NPC ini se akan-akan di buat senang, di tolong, di puji-puji, bahkan hingga di bohongi agar kualitas darahnya meningkat, jika kualitas darah sudah pada kondisi paling prima, maka Dr. Reid akan menghipnotis NPC tersebut, mengiring-nya perlahan-lahan ke tempat gelap dan sepi, lalu juss menghisap darahnya sampai habis, hanya untuk meningkatkan kekuatannya pribadi-nya. Saja juga sempat tidak sengaja memilih pilihan dialog yang membuat Dr. Reid keceplos dan bilang tujuannya adalah membuat "an army vampire of my own".
Begitulah sedikit cerita dari saya ;), namun ada beberapa game yang cukup berkesan untuk saya, namun pada game-game ini lebih ke arah Decoy Protagonist, di mana saat kita berpikir di awal memainkan tokoh utama tau nya Zonk, seperti :
5. Bioshock Infinite - Booker sebenarnya ...
6. Spec Ops: The Line - Kalau ini twist nya keren banget.
7. Final Fantasy X - Di awal cerita si tokoh utama KW Tidus bilang "Listen to my story...", cerita berlanjut sampai pada akhirnya Yuna sampai di kota terakhir Zanarkan, dan disana dia Yuna bilang "This is our story.." yang menandakan tokoh utama sebenarnya bukan Tidus melainkan Yuna.
8. Kingdom Hearts: Birth by Sleep, Zelda - Tokoh utama si Zelda bukan Link.
9. Metal Gear II dan V, NieR: Automata, Tekken 3 - Sudah pada tau lah kalau ini.
10. The Last of Us Part II (10/10) - Di kira tokoh utama-nya Ellie, tau nya Abby....
Oke semoga artikelnya bisa menghibur teman-teman semua, untuk yang membaca sampai akhir, pertanyaan terakhir saya, Apakah teman - teman lebih suka memainkan Tokoh utama Jahat atau Baik dan kenapa alasannya? serta contoh game-nya kalau ada. Tulis di kolom komentar, jawaban saya juga ada di kolom komentar.. Terima kasih.
Leave a Comment