Review: NieR Automata (PS4)



NieR: Automata merupakan sebuah game yang dibuat oleh developer asal Jepang bernama PlatinumGames dan di publish oleh Square Enix. PlatinumGames  sendiri merupakan sebuah developer gabungan antara Seeds dan Odd Inc, dan ownernya merupakan mantan boss dari Capcom Clover Studio. PlatinumGames sudah cukup lama melalang buana dengan game ber-jenis hack and slash, tentunya kita sudah pernah mendengar game-game dengan judul Bayonetta, Vanquish, Metal Gear Rising: Revengeance, The Wonderful 101 dan terakhir game nya berjudul Astral Chain di Nintendo SwitchNieR: Automata sendiri sebenarnya merupakan judul pecahan dari series game dengan judul Drakengard pada era PS2 dan PS3, namun tentunya memiliki alur cerita yang berbeda, sehingga kita tidak perlu memainkan seri-seri sebelumnya. Bicara NieR: Automata tentunya tidak lepas dengan nama Yoko Taro, yakni seorang Game Director dan Scenario Writer yang cukup terkenal di Jepang, mungkin sama Jenius nya dengan Hideo Kojima. Dalam setiap game nya Yoko Taro selalu mempermainkan emosi pemain yang memainkan game nya.




Ekspektasi saya saat memainkan game ini awalnya cukup standar sekali, karena sebelumnya sudah tau kalau game ini memiliki cerita yang sangat pendek, Saat saya cek di web howlongtobeat.com/game.php?id=38029 memang hanya memakan waktu sekitar 20 jam saja, namun secara tidak sadar saya larut dan hanyut kedalam cerita dari game ini dan tidak sadar sudah memainkan game ini selama hampir 40 jam, terbilang cukup panjang untuk game dengan jenis action RPG. Game ini di penuhi dengan berbagai macam filosofi hidup tentang umat manusia yang sengaja di selipkan oleh Yoko Taro kedalam game ini, kita harus jeli, karena banyak nama-nama NPC yang sebenarnya di representasi kan untuk hal ini.


Jujur karakter utama wanita bernama YoRHa No.2 Type B (2B) yang merupakan salah satu ujung tombak, sebuah sex-pile bagi kaum Adam yang memainkan game ini, namun jangan salah sebenarnya story dari game ini cukup dalam sekali, saya mengucapkan Bravo untuk story yang cukup kompleks dengan penyajian yang unik, saya mengira kalau bos terakhirnya adalah karakter antagonis bernama Adam dan Eve, namun sebenarnya saat sudah menamatkan skenario pertama dan kedua itu hanyalah permulaan, dari segi cerita yang lebih besar. Saya merasakan para robot-robot yang bertingkah seperti ingin meniru manusia, mencoba meniru tingkah laku manusia, seperti cerita tentang bayi robot yang menunggu untuk bisa dewasa, padahal tidak mungkin bisa, ada boss robot yang ter-gila-gila dengan kecantikan fisik, adanya sebuah kepercayaan seperti agama, dan ada sebuah kota parade yang tidak pernah berhenti bersuka cita, dll. Game ini bertitik berat sebuah karakter robot dengan emosi seorang manusia




NieR:Automata mengambil setting bumi yang sudah porak poranda karena peperangan antara manusia dan robot buatan Alien yang ber langsung ribuan tahun, hingga akhirnya bumi hanya di tinggali oleh sisa-sisa robot yang masih bisa bertahan, dan semua koloni manusia yang tersisa diceritakan di ungsikan ke Bulan. Game ini memiliki gameplay yang terbilang cukup berfariatif, dengan mode kamera yang berubah-ubah, serta pada titik tertentu kita akan mengendalikan robot dan pesawat, tidak itu saja game ini juga menyajikan beberapa sudut pandang dari masing-masing karakter utamanya seperti YoRHa No. 9 Type S (9S) dan YoRHa Type A No.2 (A2)Setelah menamatkan game ini beberapa kali dan menyelesaikan semua skenario yang ada, maka kita akan di Perlihatkan berbagai macam sudut pandang dari karakter-karakter protagonist bahkan dari sudut karakter antagonist nya, dari sini saya baru sadar kalau sebenarnya tidak ada istilah Baik dan Jahat, semua hanya masalah perspektif atau sudut pandang saja.



Untuk Soundtrack bisa di bilang game ini memiliki musik yang lain dari yang lainnya, dimana bahasa yang digunakan sebagai vokal bukan bahasa yang kita kenal, melainkan cuma gabungan kata-kata acak yang mengiringi melodi musik. Suara vokal di Soundtrack game ini di ibaratkan hanya salah satu dari instrumen musik yang ada, lagu tanpa arti yang kalau saya dengarkan terasa menyayat hari, mendayu - dayu dan terdengar begitu sedih. Yang mau coba dengarkan bisa coba klik link ini : "Amusement Park" atau "City Ruins". Saya pribadi sampai bingung ternyata ada ya musik seperti ini ya, sampai-sampai saya sering sekali mendengarkan musik dari game ini di Spotify.
Game ini dari segi grafik terbilang memang cukup standard sekali, sama sekali tidak mencerminkan sebuah game next gen, dimana color tone lebih ke arah monochrome, warna ini yang akan kita lihat sepanjang game ini. Sisi minus dari game ini tentunya terlalu banyak ruang kosong yang tidak ada apa -apa, jenis musuhnya juga sedikit, untuk mencapai suatu titik kita kadang harus berlari cukup jauh dan melewati ruang hampa. Side mission juga di bangun dan di buat untuk melengkapi tingkat kedalaman dari masing - masing karakter, jadi menurut saya cukup penting untuk menyelesaikan semua side mission yang ada.

Final boss paling final dari game ini adalah sebuah mini game yang sangat susah sekali, bisa di bilang "mustahil" untuk di selesaikan, namun cukup unik sekali, kita bisa mendapatkan true ending dengan cara bermain secara online, karena mustahil kalau menyelesaikan mini game tersebut sendirian, saat menyelesaikan mini game tersebut juga muncul sebuah peringatan, apakah kita mau membantu orang lain yang mengalami masalah yang sama, namun dengan mengorbankan save game yang kita punya, jika iya maka benar-benar save game kita akan di hapus, dan data kita akan di masukan ke server untuk bisa membantu player lain yang mengalami kesusahan saat memainkan mini game tersebut. Hal ini yang saya bilang game buatan Yoko Taro yang mempermainkan perasaan emosi dari pemain yang memainkan game nya, Bayangkan setelah melewati puluhan jam, melewati cerita yang naik turun, mengumpulkan berbagai macam item unik, pada akhirnya kita harus bisa berkorban untuk orang lain di sana yang sama sekali kita tidak kenal. Jujur pada mode ini saya sangat terharu, di iringi melodi yang menyayat hati, theme song saat memainkan mini game tersebut judulnya the "Weight of the World", pelajaran yang bisa di ambil adalah kita tidak bisa memikul berat dari dunia ini sendirian, kita butuh teman atau orang lain untuk membantu kita mengangkat beban itu.
Tidak salah kalau portal - portal review games luar banyak memberikan skor 9/10 untuk game yang satu ini, karena benar-benar sebuah game yang berkualitas menurut saya, sudah lama saya tidak memainkan game dengan kualitas yang bagus ini.

Score dari saya : 9/10

Dimainkan di : PS4, Tv Full hd 32"


No comments

'
Theme images by suprun. Powered by Blogger.